Konstruksi Media – PT Hutama Karya (Persero) menggalakkan Kampanye Keselamatan Berkendara terkait kebijakan larangan kendaraan dengan muatan berlebih atau Over Dimension dan Overload (ODOL). Hal ini sebagai upaya untuk memastikan tertib ODOL di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), khususnya di Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter) sebagai pintu awal masuk dari JTTS.
Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro mengatakan, kebijakan kendaraan ODOL ini diterapkan dengan menggunakan teknologi Weigh-in-Motion (WIM), seluruh kendaraan yang melintas menuju Gerbang Tol (GT) Lematang secara otomatis tertimbang muatan kendaraannya sehingga pada saat proses tapping sudah terdeteksi hasil timbangannya.
“Kendaraan yang didapati overload akan didatangi petugas dan tidak diperbolehkan untuk masuk tol atau diputarbalikkan,” kata Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro melalui keterangan resmi, Senin (10/10/2022).
Ia mengatakan, Menuju Zero ODOL 2023 serta mengurangi jumlah kendaraan ODOL yang melintas kebijakan ini kembali digalakkan. Sejak penerapan WIM pada 2019, tercatat kurang lebih 40 kendaraan ODOL diputarbalikkan setiap bulannya di Ruas Bakter.
“Kendaraan yang diputarbalikkan rata-rata kendaraan Golongan II & III. Kendaraan ODOL sangat merugikan banyak pihak, selain rentan terjadi kecelakaan dikarenakan sistem rem yang tidak maksimal dan memiliki blind spot yang besar, kendaraan ODOL juga dapat merusak perkerasan jalan, sehingga kami galakkan terus edukasi terkait ODOL ini agar terus menjaga kualitas jalan tol yang dikelola demi keamanan dan kenyamanan dari pengguna jalan tol,” ucapnya.
Hutama Karya, kata dia, bekerjasama dengan Dinas Perhubungan Daerah untuk melakukan Razia Kendaraan ODOL di seluruh ruas tol yang dikelola yang belum dipasangkan alat WIM.
Baca juga: Kolaborasi PTPP-LG CNS Kembangkan Proyek Smart City IKN Nusantara
Ia mengatakan, razia Kendaraan ODOL dilakukan secara berkala di ruas-ruas lainnya, seperti Jalan Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka) dan Jalan Tol Pekanbaru-Dumai (Permai) dan kedepan rencananya juga akan dipasangkan alat WIM di ruas-ruas lainnya juga seperti Jalan Tol Pekanbaru-Dumai yang sudah direncanakan pemasangannya.
“Terkait dengan Razia kendaraan ODOL ini, kami akan terus bekerjasama dengan dinas perhubungan dan instansi terkait, termasuk aparat penegak hukum agar terus menciptakan jalan tol dengan Zero ODOL.” ucap Koentjoro.
Untuk kondisi lalu lintas saat ini, Hutama karya menghimbau kepada seluruh pengguna jalan agar mematuhi ketentuan dan tata tertib yang berlaku di jalan tol, salah satunya dengan menggunakan satu kartu Uang Elektronik (UE) hanya untuk satu kendaraan serta memastikan kecukupan saldo UE sebelum memasuki gerbang tol.
Apabila pengguna jalan lupa untuk mengisi saldo UE, dapat menggunakan aplikasi HK Toll Apps yang dimiliki oleh Hutama Karya dimana terdapat fitur Cek Saldo UE dan juga dapat melakukan Top up saldo UE.
“Selain itu kami terus menghimbau kepada pengguna jalan tol untuk berkendara dengan kecepatan minimum dan maksimum sesuai yang dipersyaratkan, dan tidak menggunakan bahu jalan kecuali dalam keadaan darurat,” ujarnya.
Ia mengatakan, segera beristirahat apabila merasa mengantuk di Rest Area terdekat serta untuk selalu mematuhi protokol kesehatan yang berlaku dimanapun berada.
“Apabila pengguna jalan tol mengalami atau melihat tindak kejahatan yang ada di jalan tol maupun rest area agar segera melapor ke Call Centre masing-masing Cabang Tol,” ujarnya.
Baca artikel selanjutnya:
- ITS Kukuhkan Tujuh Profesor Baru, Perkuat Riset dan Inovasi
- Sepanjang 2024, HKI Berhasil Realisasikan 40 Program TJSL
- Setelah Efisiensi, Anggaran Kementerian PU Tahun 2025 Menjadi Rp29,57 Triliun
- Pembangunan Jalan Tol Tempino-Simpang Ness di Era Presiden Prabowo: Solusi Transportasi Cepat dan Penggerak Ekonomi di Jambi