Tak Seperti Tahun Lalu, Penyaluran Dana SMF Tahun Ini Disebut Lesu
Konstruksi Media – Berdasarkan paparan kinerja salah satu perusahaan milik negara yakni PT Multigriya Finansial (SMF) yang digelar pada Jumat (26/11) kemarin di Mataram, Lombok telah membukukan realiasi penyaluran pinjaman turun 18,73 % per kuartal III-2021, menjadi Rp 4,9 triliun.
Padahal, periode yang sama tahun lalu perusahaan pelat merah ini masih mampu mencatatkan penyaluran pinjaman hingga Rp 6 triliun.
- Kemen PU Modernisasi Daerah Irigasi Rentang di Jabar
- IAI Jakarta Resmi Gelar Jakarta Architecture Festival 2024
- Tampil Baru, Pesawat Garuda Indonesia dengan Design Pikachu Berkemeja Batik
Ditambah lagi, pendanaan dalam bentuk penerbitan surat utang dan pinjaman lainnya ikut menurun 44 % di periode yang sama, menjadi Rp 4,6 triliun. Alhasil, pendapatan SMF juga dibukukan lesu per September 2021 menjadi Rp 1,69 triliun alias turun 1,97 %. Sedangkan untuk aset SMF turun sekitar 6 % year on year (yoy) menjadi Rp 30,7 triliun.
“Penyaluran KPR terbatas, relatif memang Indonesia Timur lebih sedikit,” ujar Direktur Sekuritisasi dan Pembiayaan SMF, Heliantopo dikutip pada Senin (29/11/2021).
Adapun mayoritas distribusi penyaluran dana pinjaman SMF hingga September 2021 masih di kawasan Indonesia Barat. Di mana, porsi penyaluran pinjaman mencapai 84,3 % atau sekitar Rp 4,1 triliun.
Selanjutnya, sekitar 15 % atau setara Rp 735 miliar pembiayaan SMF mengalir ke kawasan Indonesia Tengah. Sisanya, 0,7 % atau sekitar Rp 34,3 miliar dikucurkan ke Indonesia Timur.
Pria yang akrab disapa Topo tersebut menngaku bahwa bukan hal mudah untuk menyalurkan pembiayaan di tengah pandemi Covid-19. Hal itu tercermin dari rendahnya penyaluran pembiayaan di Indonesia Timur.
Ke depan, SMF akan tetap gencar melakukan pendekatan dan mendukung peningkatan penyaluran pembiayaan di Indonesia Timur dan Tengah. Tak sampai di situ, SMF juga tengah mendekati bank pembangunan daerah (BPD) untuk menyalurkan dana di wilayah Indonesia Timur. Itu termasuk penjajakan ke Papua dan Kalimantan.
“Jadi concern bagaimana di Indonesia Timur (pembiayaan) kami meningkat. Tapi memang tantangannya likuiditas,” katanya.
Sementara itu, total distribusi penyaluran dana SMF per September 2021 diberikan kepada 1.186 ribu debitur. Di mana, sekitar 61% merupakan penyaluran dalam bentuk pinjaman, diikuti sekuritisasi sebanyak 20,45 %, penyaluran KPR FLPP sekitar 18,4 %, dan terakhir 0,13 % untuk pembelian KPR.***