Archived

Tahun Depan, Pemerintah Realokasi Anggaran Hingga Rp 450 triliun Untuk Infrastruktur

Asesmen ini kembali menegaskan bahwa realokasi belanja ke arah belanja produktif perlu terus dilanjutkan dan diperkuat

Sri Mulyani, Menteri Keuangan

Konstruksi Media – Menteri Keuangan, Sri Mulyani memastikan akan terus memperkuat belanja produktif di tengah pandemi Covid-19.

Salah satu caranya, Pemerintah akan merealokasikan anggaran hingga Rp 450 triliun Untuk sektor infrastruktur dalam Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2022.

“Di tengah perjuangan pemerintah dalam memulihkan ekonomi Indonesia dari Covid-19, pembangunan infrastruktur juga terus dilanjutkan untuk menutup gap infrastruktur dan meningkatkan kemampuan adopsi teknologi,” ujar Sri Mulyani.

Diakuinya, sektor infrastruktur tetap menjadi salah satu prioritas utama dalam agenda pembangunan nasional selama beberapa tahun terakhir. 

Alokasi anggaran hingga Rp 450 triliun dalam Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2022 ini meningkat 7,81% dari alokasi pada tahun ini yang sebesar Rp 417,4 triliun.

Mengacu pada G20 Surveillance Note dalam pertemuan daring pemimpin G-20 pada November tahun lalu, dikatakan pentingnya belanja infrastruktur.

Setengah persen PDB untuk belanja infrastruktur ini mampu memberi tambahan 1% untuk pertumbuhan ekonomi per tahun dalam empat tahun berikutnya.

“Asesmen ini kembali menegaskan bahwa realokasi belanja ke arah belanja produktif perlu terus dilanjutkan dan diperkuat,” imbuh Sri.

Namun, pemerintah tak serta-merta menggelontorkan duit jumbo untuk pembangunan infrastruktur, Sri Mulyani menegaskan, belanja infrastruktur harus diikuti dengan perencanaan dan proses yang baik, juga transparan dan kompetitif untuk mendapat dampak multipliernya. 

Ke depan, dalam jangka pendek pembangunan infrastruktur digadang menjadi moto penggerak ekonomi dari sisi permintaan, lewat penciptaan lapangan kerja dan peningkatan konsumsi, terutama dalam kondisi pandemi ini. 

Sementara dalam jangka panjang, infrastruktur diharapkan berkontribusi di sisi penawaran lewat peningkatan kapasitas produksi, perbaikan arus barang dan jasa, sehingga tercipta efisiensi ekonomi. ***

Artikel Terkait

Leave a Reply

Back to top button