
Konstruksi Media – Gubernur Aceh, Muzakkir Manaf bersama dengan Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah menerima kunjungan Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia, Abdulla Salem Al Dhaheri dan Presiden Direktur Mubadala Energi Indonesia, Abdulla Bu Ali.
Kunjungan rombongan UEA ke Aceh kali ini bertujuan untuk membahas peluang investasi di Aceh, terutama di sektor Pariwisata, Agro, Energi, Infrastruktur dan Zona Ekonomi Khusus.
“Wilayah Aceh didukung dengan letak geografis yang strategis dalam perdagangan internasional dan didukung dengan sumber daya yang baik, tentunya ini kalau dikelola akan memberikan manfaat”, kata Muzakir Manaf, saat menerima kunjungan perwakilan UEA di Pendopo Gubernur Aceh, Senin (10/03).
Sebagaimana diketahui, Mubadala Energi merupakan salah satu perusahaan energi internasional dari UEA yang bergerak di sektor eksplorasi minyak serta gas bumi.
“Kita ketahui investasi Aceh terus meningkat baik dari investor dalam dan luar negeri. selain itu juga Minyak dan Gas Aceh memiliki potensi gas terbaik di Sumatera dengan beberapa blok kerja yang aktif serta peluang eksplorasi di wilayah lain,” jelas dia.
Dalam paparannya, Muzakir menyampaikan potensi-potensi investasi yang ada di Aceh, termasuk infrastruktur di Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe yang mendukung energi kimia seperti Blue Amonia dan Energi Hijau.

Pemerintah Aceh dalam hal ini menawarkan berbagai insentif untuk berbagai investasi, termasuk tax allowance dan penyediaan Kawasan Ekonomi Khusus Arun dan BPKS Sabang.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PT Pembangunan Aceh (PEMA) Perseroda, Mawardi Nur, menyambut baik kunjungan Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia serta perwakilan dari Mubadala Energi Indonesia. Kunjungan tersebut bertujuan untuk mempererat kerja sama dan menjajaki peluang investasi di Aceh.
“Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Aceh PT Pembangunan Aceh (PEMA) yang berperan dalam mendorong pembangunan, perekonomian, serta meningkatkan Pendapatan Asli Aceh (PAA), PT PEMA siap membangun hubungan yang sinergis dengan seluruh pemangku kepentingan, baik dari dalam maupun luar negeri,” imbuh Mawardi Nur.
Sebagaimana diketahui, saat ini, PT PEMA tidak hanya berfokus pada sektor minyak dan gas (migas), tetapi juga telah mengembangkan berbagai sektor strategis lainnya, seperti agroindustri termasuk perkebunan kopi, industri perikanan, dan ekspor cangkang sawit serta sektor jasa dan perdagangan.
Dengan adanya kunjungan ini, diharapkan terjalin kemitraan yang lebih erat antara Aceh dan investor global guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan Masyarakat Aceh.
Pertemuan tersebut turut dihadiri oleh Asisten Daerah, Para SKPA, BUMD, BPMA, serta jajaran Pemerintah Aceh lainnya.
Baca Juga :
- INKINDO Jalin Kemitraan Strategis Dukung Kesuksesan FIDIC Asia Pacific Conference 2025
- Bali Menyapa Dunia: FIDIC Asia Pacific Conference dan Rakernas INKINDO Segera Dihelat
- Cerita Sukses Susanta Lyman Membangun dan Mewariskan Lyman Group, Raja Properti Mewah yang Tak Banyak Bicara
- Gubernur Aceh Temui Ketua MPR RI, Bahas Pembangunan Pendidikan dan Investasi Strategis
- Industri Konstruksi Merapat, Pemkab Jombang Buka Puluhan Lelang Proyek