Suntik Modal ke KAI, Perkuat Struktur Keuangan Proyek Kereta Cepat
Konstruksi Media – Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani mengaku akan memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada BUMN, salah satunya PT Kereta Api Indonesia (KAI).
PMN itu diberikan sebesar Rp6,9 triliun untuk memperkuat struktur keuangan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan proyek LRT Jabodebek.
“Pemberian PMN ini untuk BUMN yang mendapatkan penugasan pemerintah dalam pembangunan infrastruktur,” ujar Sri Mulyani dalam rapat virtual dengan DPR, Senin (8/11/2021).
- Wamen Diana Sebut Kolaborasi dan Inovasi Kunci Wujudkan Infrastruktur Berkelanjutan
- Kamaluddin Resmi Pimpin AABI 2025–2030, Siap Bawa Inovasi dan Kualitas di Sektor Aspal dan Beton
- Wamen Diana: AABI Harus Jadi Mitra Strategis dalam Pembangunan Infrastruktur Nasional
Menurutnya, PMN akan memperkuat struktur permodalan BUMN atau lembaga yang mendapatkan penugasan pemerintah atau mendapatkan dampak saat Covid-19 dengan kinerja keuangan.
Pemberian PMN untuk PT KAI hingga sebesar Rp6,9 triliun digunakan untuk dua proyek besar.
Yakni, Rp4,3 triliun ditujukan untuk proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB). Dan Rp2,6 triliun untuk LRT Jabodebek.
“Kita berikan kepada KAI untuk proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB) untuk kebutuhan base equity setoran saham sebesar Rp4,3 triliun,” katanya.
Lanjutnya, pemenuhan kekurangan anggaran dipenuhi oleh KAI lantaran proyek KCJB menggunakan skema business to business.
Lantaran, hal itu tidak bisa dilakukan KAI lantaran keuangan perseroan terpuruk akibat pandemi.
“Ini proyek KCJB bisnis to bisnis harusnya bumn memeuhi kewajiban tapi Kereta Api terperosok keuangannya karena Covid-19,” tandasnya. ***