EQUIPMENTINFOKorporasiTeknologi

Sukses Membangun Tol Indralaya-Prabumulih, Hutama Karya Ungkap Metode dan Teknologi yang Dipakai

Pembangunan Jalan Tol Indralaya–Prabumulih merupakan hasil kolaborasi dari percepatan konstruksi yang dilakukan bersama dengan anak perusahaan Hutama Karya, yaitu PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI), dan PT Hakaaston (HKA).

Konstruksi Media – Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya (Persero), Tjahjo Purnomo mengatakan Jalan Tol Indralaya-Prabumulih telah menerima Sertifikat Laik Operasi (SLO) dari Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR pada bulan Juli 2023 lalu, dan beroperasi tanpa tarif sejak tanggal 30 Agustus 2023.

Jalan Tol Indralaya-Prabumulih yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN), telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (26/10/2023).

Adapun Volume Lalu Lintas (VLL) kendaraan yang melintas sejak awal beroperasi (30/08/2023) hingga Senin (23/10/2023) melebihi prediksi Hutama Karya, tercatat sebanyak total 309.733 kendaraan melintasi tol tersebut.

Baca juga: Resmikan Jalan Tol Indralaya–Prabumulih, Jokowi: Biaya Investasi Rp12,5 Triliun

“Melihat antusiasme masyarakat, diharapkan jalan tol dapat menjadi pilihan masyarakat utamanya ketika hari besar seperti Natal, Tahun Baru 2024, dan Mudik Lebaran mendatang,” kata Tjahjo dalam keterangan tertulisnya, Kamis (26/10/2023).

Pembangunan Jalan Tol Indralaya–Prabumulih merupakan hasil kolaborasi dari percepatan konstruksi yang dilakukan bersama dengan anak perusahaan Hutama Karya, yaitu PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI), dan PT Hakaaston (HKA).

Salah satu metode yang menarik dalam pengerjaan Jalan Tol Indralaya-Prabumulih oleh HKI adalah girder erection menggunakan metode launcher. Metode ini dilakukan pada area jembatan Kelekar yang lokasinya cukup sulit dijangkau crane.

Metode launcher pada girder erection dipilih karena dimensi pierhead yang besar sehingga tidak memungkinkan untuk menggunakan crane.

Baca juga: Tol Indralaya-Prabumulih Ditutup Sementara pada 24-26 Oktober 2023

Dari sisi teknologi, HKI telah mengimplementasikan Building Information Modeling (BIM) secara komprehensif di proyek tol ini, mulai dari fase perencanaan hingga konstruksi.

Dengan menggunakan BIM, proses konstruksi di lapangan menjadi lebih efektif dikarenakan perencanaan konstruksi yang matang dan detail, yang berujung mengurangi rework dan waste.

Sementara itu, HKA memberikan dukungan material berupa hotmix (aspal), precast, dan readymix (beton), dan juga Guard Rail sesuai spesifikasi teknis yang disyaratkan untuk mendapatkan hasil akhir jalan yang kokoh, awet serta aman dilalui oleh pengendara jalan tol.

Untuk diketahui, jalan tol ini ditunjang berbagai fasilitas struktur seperti 2 simpang susun, 8 overpass, 18 jembatan, 10 box underpass, 2 box overpass, 22 box pedestrian, 1 Gerbang Tol, 1 pasang Rest Area Tipe A, dengan kecepatan rencana mencapai 100 km/jam.

Hingga saat ini, Hutama Karya telah membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang ±1.021,5 km, termasuk dengan jalan tol dukungan konstruksi. Untuk ruas tol Konstruksi 339,5 km dan 682 km ruas tol Operasi.

Tol Indralaya-Prabumulih. (foto: Hutama Karya).

Adapun ruas yang telah beroperasi secara penuh di antaranya yakni Tol Bakauheni–Terbanggi Besar (141 km), Tol Terbanggi Besar–Pematang Panggang–Kayu Agung (189 km), Tol Palembang–Indralaya (22 km), Tol Medan-Binjai (17 km), Tol Pekanbaru–Dumai (132 km).

Kemudian, Tol Sigli-Banda Aceh Seksi 2–6 (50 km) serta Tol Binjai–Langsa Seksi 1 Ruas Binjai–Stabat (12 km), Tol Bengkulu–Taba Penanjung (18 km), Tol Pekanbaru–Bangkinang (31 km), Tol Indralaya–Prabumulih (64,5 km), dan Tol Binjai–Langsa Segmen Binjai–Stabat (7,5 km).

Baca artikel lainnya:

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp