Konstruksi Media – PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (Spindo) mencatatkan kinerja yang cukup memuaskan selama semester pertama 2024.
Perseroan mencatat laba kotor sebesar Rp. 492 milyar (M) yang merupakan kenaikan 5.2% YoY (Year on Year), sementara laba bersih naik sekitar 3.1% YoY menjadi sebesar Rp. 210 M, terutama karena adanya kerugian kurs.
Corporate Secretary & Investor Relations Chief Strategy & Business Development Officer Spindo, Johanes W. Edward mengatakan dari sisi margin, laba kotor dan laba bersih tercatat masing-masing 17.6% dan 7.5%, ini membaik dari yang sebelumnya masing-masing 15.1% dan 6.6% untuk periode yang sama tahun lalu.
“Hal ini konsisten dengan target 2024 yaitu GPM sebesar 18% dan NPM sebesar 8%. Perkuatan struktur permodalan perseroan juga terus secara konsisten menunjukkan improvement,” ungkap Johanes dalam keterangannya yang diterima Konstruksi Media, (30/07).
Dia menambahkan, terlihat dari biaya keuangan yang dapat diturunkan sekitar 18.4% menjadi Rp. 93.7 M dari yang sebelumnya Rp 114.853 M pada semester pertama 2023. Efisiensi juga terlihat dari penurunan biaya umum dan administratif sebesar 10.4%.
Selama paruh pertama 2024 ini Perseroan berhasil membukukan arus kas dari operasi sekitar Rp. 805 Milyar. Kinerja yang baik ini juga membuat Leverage Ratio (DER) Turun menjadi 0.6 X dan Current Ratio meningkat menjadi 2.21X. dengan telah selesainya penerbitan Obligasi Terkait Keberlanjutan pada awal Juli 2024, maka rasio-rasio ini akan semakin membaik.
“Manajemen menganggap pencapaian di atas cukup memuaskan, mengingat kondisi ekonomi global yang masih tidak menentu, serta kondisi ekonomi dalam negeri yang masih sangat terpengaruh oleh kondisi tahun politik. Kondisi kondisi tersebut mengakibatkan penurunan penjualan sekitar 10% secara YoY,” imbuhnya.
Namun demikian, lanjutnya, dengan masih adanya peluang meningkatkan penjualan pada semester kedua, manajemen masih menunggu hasil kuartal 3 untuk menentukan apakah akan merevisi target tahun 2024 atau tidak.
Sementara itu, hasil investasi yang baru-baru ini dilakukan oleh perseroan, seperti penambahan unit mesin pipa stainless steel sampai dengan 8 inci membuahkan hasil yang memuaskan. Penjualan produk pipa stainless steel pada 1H2024 ini meningkat 45% YoY. Terkini, Perseroan juga telah menambah kemampuan jasa potong plat, yang dapat melayani pemotongan plat stainless steel hingga 12 mm.
Dia menambahkan, Spindo saat ini memiliki gudang di lokasi unit 7 juga akan segera beroperasi. Hal itu untuk menunjang logistik distribusi produk, terutama untuk tujuan barat, mengingat lokasinya yang dekat dengan jalur pantura. Perseroan akan terus berinovasi mengembangkan varian produk untuk mendukung kinerja.
Pada tanggal 31 Juli mendatang Perseroan juga akan membagikan dividen sebesar Rp. 15/saham, yang merupakan dividen tertinggi yang pernah dibagikan. Hal ini juga mengkonfirmasi konsistensi manajemen dan pemegang saham pendiri untuk lebih memperhatikan kepentingan investor publik.
Tentang PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (Spindo)
PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (Spindo) merupakan produsen pipa baja las terbesar di Indonesia yang didirikan pada tahun 1971 dengan kapasitas produksi sekitar 600.000 ton per tahun. Spindo atau ISSP memiliki 6 unit yang tersebar di Jawa Timur dan Jawa Barat. Lebih dari 60% produk ISSP digunakan di bidang infrastruktur, konstruksi, utilitas, sedangkan sisanya digunakan di sektor minyak dan gas, otomotif, dan 2ublic2re.
Produk yang diproduksi oleh ISSP telah memenuhi sertifikasi SNI, ASTM, JIS dan telah mendapatkan sertifikasi dari UL, FM, dan API 5L. ISSP merupakan perusahaan yang masuk dalam kategori ‘BIRU’ dalam aspek lingkungan, yang artinya mematuhi peraturan lingkungan di Indonesia ISSP merupakan perusahaan publik yang telah mencatatkan sahamnya di BEI (Bursa Efek Indonesia) sejak 22 Februari 2013.
Baca Juga :
- IAI Jakarta Resmi Gelar Jakarta Architecture Festival 2024
- Tampil Baru, Pesawat Garuda Indonesia dengan Design Pikachu Berkemeja Batik
- IKN Hadirkan Festival untuk Pelestarian Budaya dan Bangkitkan Ekonomi Kreatif
- Langkah Jitu Menteri PKP Bangun 3 Juta Rumah Untuk Rakyat
- PEMA Aceh Adakan Pembinaan dan Pengembangan UMKM