Jalan

Soal Divestasi Jalan Tol, Waskita Karya: Kami Tawarkan Konsesinya

Konstruksi Media – PT Waskita Karya (Persero) Tbk. memastikan divestasi jalan tol bukan menjual aset tol tersebut melainkan menjual konsesi jalan tol yang sebelumnya diberikan pemerintah kepada Waskita Karya.

Hal ini dilakukan guna mendapatkan dana segar agar bisa digunakan kembali Waskita Karya untuk membangun infrastruktur lainnya di Indonesia.

“Divestasi jalan tol itu perlu diluruskan, bukan menjual aset tapi kita jual konsensasinya. Tapi divestasi jalan tol ini tidak mudah,” ujar Direktur Operasi III Waskita Karya, Gunadi saat ditemui Konstruksi Media, Kamis (3/6/2021).

Dalam Ketentuan Nomor 20 pada Pasal 1 UU No. 30 Tahun 2014 tentang administrasi pemerintahan, konsesi diartikan sebagai keputusan pejabat pemerintahan yang berwenang sebagai wujud persetujuan dari kesepakatan badan dan/atau pejabat pemerintahan dengan selain badan dan/atau pejabat pemerintahan dalam pengelolaan fasilitas umum dan/atau sumber daya alam dan pengelolaan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Gunadi melanjutkan, Waskita Karya telah mengeluarkan investasi pada pembangunan 18 ruas jalan tol di Jawa dan Sumatera. Dari jumlah itu, sebanyak 11 ruas jalan tol telah beroperasi dan beberapa ruas beroperasi sebagian.

“Nah, dari 11 itu ada 3 yang sudah laku terjual atau divestasi. Menjual jalan tol kan enggak mudah seperti jual barang. Sekarang jual motor saja susah, apalagi jual tol. Jadi, kalau mau jual tol itu kan orangnya melihat barangnya kayak apa, kemudian profitnya berapa, laporan keuangan nya kayak apa, dan lainnya,” kata Gunadi.

Dia mencontohkan, satu ruas jalan tol memiliki konsesi selama 40 tahun. Lalu, ruas jalan tol itu telah beroperasi selama 5 tahun. Maka, ungkapnya, investor akan menghitung nilai keekonomian dari jalan tol itu ke depannya berdasarkan ditandatangani yang ada.

“Berarti dia akan ngitung sisanya 35 tahun, 35 tahun itu dilihat crowded bagaimana, pertumbuhan traficknya, kemudian inflasinya, sehingga rate-nya itu kelihatan berubah. Nah itu konfirm mereka, kalau di Indonesia bunganya 9 persen, begitu dia di luar negeri yang bunganya cuma 3 persen,  masih ada selisih. Sehingga kedepan dari pada duitnya ditaruh di sana, lebih baik bawa ke sini,” ungkapnya.

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Operasi II Waskita Karya, Bambang Rianto mengakui, divestasi jalan tol  bisa membuat perseroan dapat membangun setidaknya 1.000 kilometer jalan tol. Saat ini, pihaknya tengah menawarkan divestasi jalan tol melalui Indonesia Authority Investment (INA).

“Dengan debt to equity ratio di posisi 3-4 persen, dengan Rp20 triliun kami bisa leverage kemampuan kami 3-4 kali untuk mengerjakan infrastruktur. Jadi, kami bisa mengerjakan infrastruktur [sampai] Rp60 triliun dan bisa bangun 1.000 kilometer tol lagi,” kata Bambang.

Dia berharap divestasi jalan tol tersebut dapat teralisasi pada tahun ini agar perseroan memiliki kemamuan untuk membangun infrastruktur lain pada 2022. Tahun ini, pihaknya berencana melakukan divestasi pada 9 ruas jalan tol

“Tahun ini kami merencanakan ada 9 ruas yang didivestasikan. Satu ruas sudah deal dan sudah kami eksekusi, 1 ruas dalam proses. Kemudian tiga ruas kami divestasi dengan pola share-swap,” katanya.

Berdasarkan laporan keuangan per Desember 2020, Waskita Karya membukukan kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi senilai Rp411,06 miliar atau anjlok 95,43 persen dari posisi tahun sebelumnya Rp9,01 triliun. Sehingga Waskita Karya membutuhkan dana segar agar gerak perseroan lebih stabil.

Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sembilan ruas jalan tol yang akan didivestasi adalah jalan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (seksi 1-7), Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat (seksi 1-6), Cibitung-Cilincing (seksi 1-4), Cinere-Serpong (seksi1-2), Bogor-Ciawi-Sukabumi (seksi1-4), Depok-Antasari (seksi 1-3), Pemalang-Batang (seksi 1-2), Batang-Semarang (seksi 1-5), dan Krian-Legundi-Bunder-Manyar (seksi 1-4).

Secara total, panjang jalan tol yang akan didvestasi oleh Waskita Karya adalah sekitar 483,53 kilometer. ***

Artikel Terkait

Leave a Reply

Back to top button