SMF Gelontorkan Pembiayaan ke Sektor Perumahan Capai Rp89,75 Triliun
Pada tahun ini SMF akan terus konsisten dalam memperkuat peran dan fungsinya sesuai dengan perluasan mandat dari pemerintah.
Konstruksi Media – PT Sarana Multigriya Finansial (SMF), perusahaan pelat merah dalam sektor pembiayaan perumahan, mencatatkan hingga akhir tahun 2022, secara total akumulasi dana ke sektor pembiayaan perumahan sejak tahun 2005 mencapai Rp89,75 triliun.
Direktur utama SMF Ananta Wiyogo mengatakan, SMF telah membiayai kurang lebih 1,508 juta debitur KPR (termasuk KPR Program FLPP) yang terbagi atas 83,81% wilayah barat, 15,56% wilayah tengah dan sisanya sebesar 0,63% wilayah timur dari seluruh dana yang telah dialirkan.
“Sepanjang tahun 2022, SMF telah menyalurkan produk-produk dalam rangka implementasi perluasan mandat dari Pemerintah sebesar Rp2,4 triliun yang terdiri dari Kredit Konstruksi, Kredit Mikro Perumahan, KPRumah Usaha, KPR Inden, serta Kredit Multi Guna Perumahan,” kata Ananta melalui keterangan tertulis, Selasa (7/3/2023).
Terkait rencana kerja 2023, kata dia, pada tahun ini SMF akan terus konsisten dalam memperkuat peran dan fungsinya sesuai dengan perluasan mandat dari pemerintah untuk dapat mendorong perkembangan ekosistem pembiayaan perumahan di Indonesia.
“Hal tersebut merupakan komitmen SMF sebagai katalis pembiayaan sekunder perumahan dalam mendorong terciptanya suatu ekosistem guna menyelaraskan seluruh upaya pemenuhan hunian agar dapat berjalan dengan optimal, termasuk upaya-upaya pendanaan kreatif (creative financing),” jelasnya.
Baca juga: Siapkan Kocek Lebih, Beberapa Ruas Tol Bakal Alami Kenaikan Jelang Mudik Lebaran 2023
Berdasarkan laporan keuangan audited, total aset SMF hingga akhir tahun 2022 mencapai sebesar Rp32,96 triliun. Pencapaian tersebut ditopang kegiatan penyaluran pinjaman sebesar Rp11,29 triliun serta penerbitan surat utang sebesar Rp3 triliun dan term loan sebesar Rp900 miliar. Sementara itu, laba bersih di tahun 2022 mencapai Rp417,69 miliar.
Terkait penerbitan surat utang korporasi sebagai sumber pendanaan, selama tahun 2022, SMF telah menerbitkan obligasi sebesar Rp3 triliun melalui penerbitan Obligasi PUB VI Tahap III. Sampai dengan akhir tahun 2022, posisi (outstanding) surat utang SMF mencapai Rp12,80 triliun dan (oustanding) pendanaan jangka panjang dari bank sebesar Rp 3,2 triliun.
Diketahui, SMF telah aktif menerbitkan surat utang sejak tahun 2009. Hingga akhir 2022, SMF telah menerbitkan 51 kali penerbitan dengan jumlah Rp50,42 triliun, terdiri dari 38 kali penerbitan Obligasi dan Sukuk Mudharabah (penawaran umum) sebesar Rp45,63 triliun, 12 kali Medium Term Notes (penawaran terbatas) sebesar Rp 4,67 triliun, dan 1 kali penerbitan Surat Berharga komersial sebesar Rp 120 miliar.
Berikutnya, terkait transaksi sekuritisasi, sejak tahun 2009 sampai saat ini, SMF telah memfasilitasi 15 kali transaksi sekuritisasi, dengan total nilai akumulatif sebesar Rp 13,28 triliun.
Baca artikel selanjutnya:
- Hutama Karya Percepat Pemeliharaan Jalan Tol Demi Kelancaran Mudik Lebaran 2025
- Jasa Marga Raih Top Digital PR Award 2024, Perkuat Citra dan Kepercayaan Publik Melalui Inovasi Komunikasi Digital
- Tradisi Lokal Sebagai Katalisator Inovasi Seni Rupa dan Desain Kekinian
- Dorong Reindustrialisasi, Kementerian PU Kolaborasi Bersama Persatuan Insinyur Indonesia