Konstruksi Media – PT Nindya Karya bersinergi dengan PT PLN (Persero) guna mengoptimalkan pemanfaatan limbah sisa pembakaran batu bara atau Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) untuk pembangunan Jembatan di Kalimantan Barat.
FABA yang berasal dari PLTU Bengkayang akan digunakan PT Nindya Karya untuk proyek pembangunan Jembatan Sungai Sambas Besar (MYC) di Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
Manager PLN Unit Pelaksana Pembangkitan (PLN UPK) Singkawang Erfan Julianto mengatakan, selain diolah menjadi produk turunan seperti paving block dan batako, limbah sisa hasil pembakaran PLTU juga memiliki karakteristik bahan yang kuat sehingga cocok untuk digunakan sebagai timbunan jalan atau road base serta campuran ready mix pada proyek konstruksi.
“Ini merupakan salah satu gebrakan yang dilakukan oleh PLN dan PT Nindya Karya, dimana kali ini bersinergi untuk membangun negeri, PLN membantu raw material dengan FABA untuk Proyek Pembangunan Jembatan Sungai Sambas Besar (MYC) Kecamatan Tebas Kabupaten Sambas Kalimantan Barat, sebagai dukungan dalam pengembangan sarana infrastruktur jalan dan jembatan” kata Erfan mengutip lama Instagram @nindyakarya, Kamis (8/9/2022).
Baca juga: Sah, INA Beli Dua Ruas Tol Milik Waskita Karya Grup
Project Manager Pembangunan Jembatan Sambas Besar, Ega Yogaswara mengatakan, FABA hasil pembakaran PLTU sudah melalui uji coba laboratorium yang menyatakan telah memenuhi standar konstruksi. Sisa limbah ini akan digunakan sebagai material substitusi campuran ready mix beton konstruksi sangat dibutuhkan untuk industri konstruksi.
“Khususnya pembangunan jembatan karena sudah beberapa jembatan memanfaatkan FABA sebagai material campuran, contohnya pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Holtekam Jayapura dan beberapa jembatan lainnya,” ucap Ega.
Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan, Nindya berkomitmen untuk memanfaatkan sisa hasil limbah yang dapat digunakan kembali.
Baca artikel selanjutnya:
- Tongkat Estafet Perusahaan Kawat Baja Nasional, Cecilia Vania Siap Bawa Bevananda Go Global
- Anugerah Innovillage 2024, Inovasi Sosial Digital Anak Bangsa yang Berdampak Nyata
- Tiga Dekade Bevananda: Estafet Kepemimpinan dan Langkah Menuju Indonesia Emas
- Kongres I I2MI: Prof Muhamad Abduh Dorong Pembangunan Ekosistem BIM Nasional yang Progresif dan Inklusif