News

Simposium Konstruksi Nasional 2024: Bangun Kolaborasi Masa Depan Konstruksi Berkelanjutan 

Kegiatan ini menjadi momentum bagi seluruh pemangku kepentingan di sektor konstruksi dalam mengatasi tantangan yang dihadapi industri.

Konstruksi  Media — Perkumpulan Tenaga Ahli Konsultan Indonesia (PERTAHKINDO) menyelenggarakan kegiatan Simposium Konstruksi Nasional 2024. 

Mengusung tema “Ayo Bangkit, Padukan Karir dan Usaha”, kegiatan ini bertujuan untuk memfasilitasi kolaborasi yang lebih erat antara pemerintah, asosiasi profesi, asosiasi badan usaha, lembaga pendidikan, dan perbankan. Hal tersebut guna mempercepat pengembangan tenaga kerja konstruksi yang profesional dan bersertifikat, serta mendukung usaha jasa konstruksi yang berkelanjutan. 

Simposium ini berlangsung secara hybrid, baik onsite maupun online di Aston Kartika Grogol Hotel, Jakarta, (12/09/2024).

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat PERTAHKINDO, Ir. Aries Wimarta, M.M., mengatakan kegiatan ini menghadirkan para pemangku kepentingan utama di industri konstruksi, termasuk Kementerian Pekerjaan ymum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK), serta para akademisi, profesional, dan pelaku usaha jasa konstruksi dari seluruh Indonesia. di Aston Kartika Grogol Hotel, Jakarta. 

Dia menambahkan, sebagai asosiasi profesi, PERTAHKINDO ikut serta memberikan sumbang pikiran untuk kemajuan bangsa Indonesia, termasuk dalam dunia konstruksi pada era digital. Menurutnya, di era digital dan persaingan ketat pasar global, dengan dinamika regulasi Pemerintah dan bonus demografi menyongsong Indonesia Emas 2045. 

“Untuk mencapai Indonesia Emas 2045, dibutuhkan tenaga ahli konstruksi yang berintegritas dan memiliki kompetensi dan profesional dibidangnya. Sangat perlu peningkatan Pengembangan Keprofesian dan Usaha Berkelanjutan,” imbuhnya.

Dia kembali mengatakan kegiatan ini merupakan momentum penting bagi seluruh pemangku kepentingan di sektor konstruksi untuk bekerja sama dalam mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi industri. 

“Era digital dan persaingan global menuntut kita untuk berinovasi dan berkolaborasi lebih erat, terutama dalam pengembangan tenaga kerja yang berkualitas, serta pemanfaatan teknologi seperti Building Information Modelling (BIM),” ujarnya. 

Aries Wimarta mengungkapkan bahwa simposium ini mengangkat beberapa isu penting terkait dengan regulasi dan implementasi jasa konstruksi di Indonesia, di antaranya : 

Optimalisasi regulasi dan implementasi terpadu untuk pengembangan keprofesian dan usaha jasa konstruksi yang berkelanjutan.

Kemudian, kolaborasi inovatif antara asosiasi profesi, badan usaha, dan rantai pasok jasa konstruksi dalam era digital. 

Selanjutnya, peran perbankan dalam mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam sektor konstruksi. 

Lalu, sinergi pendidikan dan kesehatan dalam pengembangan keprofesian bersertifikat untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja konstruksi profesional, serta pemanfaatan teknologi Building Information Modelling dalam percepatan pengembangan karir dan usaha jasa konstruksi. 

Baca Juga :

Artikel Terkait

Back to top button