Konstruksi Media — Sika Indonesia resmi memulai rangkaian Sika Tiler Competition 2025 di Semarang, Jawa Tengah. Kompetisi ini menjadi ajang prestisius bagi para tukang bangunan profesional untuk unjuk keterampilan dalam memasang keramik dan granit secara presisi dan profesional. Tak sekadar lomba adu cepat, kompetisi ini menilai kualitas kerja secara menyeluruh dari ketelitian, kerapian, presisi pemasangan, hingga pemahaman teknis penggunaan produk-produk Sika seperti perekat mortar dan pengisi nat.
Pemenang dari kompetisi ini akan mewakili Indonesia di tingkat internasional yang akan digelar di Hong Kong, bersaing melawan peserta dari negara-negara lain seperti Vietnam, India, Brasil, hingga Amerika Serikat.
“Kami sangat antusias memulai kompetisi ini di Semarang. Sika Tiler Competition 2025 bukan hanya soal menang, tapi bagaimana kami membangun standar profesionalisme tukang keramik Indonesia dan membuka jalan bagi mereka untuk bersaing di level global,” ujar Basuki Setiawan, Channel Distribution Manager Sika Indonesia.
Ia menambahkan, seiring berkembangnya teknologi material seperti granite berukuran besar, pemasangan yang tepat dengan produk perekat mortar menjadi kunci hasil kerja yang optimal. Kompetisi ini sekaligus menjadi sarana edukasi agar para tukang bangunan dapat mengikuti standar industri terbaru.
Baca juga: Sika Resmikan Gerai Pertama di Jawa Timur, Dukung Profesional Konstruksi
Tahun ini, kompetisi diselenggarakan di tiga kota besar: Semarang, Surabaya, dan Jakarta, dengan target masing-masing 48 tim peserta. Satu tim terdiri dari dua orang yang harus menyelesaikan pemasangan berdasarkan pola gambar kerja yang ditentukan dewan juri. Tantangan ini tidak hanya membutuhkan keahlian teknis, tetapi juga kerja sama tim yang solid dan pemahaman mendalam terhadap teknologi bahan bangunan terkini.
Lebih dari sekadar brand produk, Sika menunjukkan komitmen nyata terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia. Perusahaan asal Swiss ini percaya bahwa keterampilan pekerja lapangan sama pentingnya dengan kualitas material bangunan.
“Melalui kompetisi ini, kami tidak hanya memperkuat posisi Sika Indonesia sebagai pemimpin industri bahan bangunan, tetapi juga berperan aktif dalam pemberdayaan para profesional di lapangan,” tutup Basuki. (***)
