EventNews

SIG Raih Peringkat Emas SNI Award 2024, Konsistensi Jaga Kualitas dan Mutu Semen

Produk-produk SIG tidak hanya telah tersertifikasi SNI tetapi juga mengandung komponen dalam negeri (TKDN) yang tinggi lebih dari 90%, atau lebih tinggi dari yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri PUPR Nomor 21 Tahun 2021 minimal 40%

Konstruksi media –PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) karena komitmennya dalam menjaga kualitas dan mutu produk untuk mencapai kinerja unggul dan berkelanjutan, membawa meraih peringkat Emas  dalam penghargaan SNI Award 2024 pada ajang 19th National Quality Award of Indonesia yang diselenggarakan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) di Jakarta Convention Center. Pada ajang yang sama, anak usaha SIG, PT Semen Baturaja Tbk meraih peringkat Perak penghargaan SNI Award 2024.

Direktur Operasi SIG, Reni Wulandari mengatakan, SIG bangga dapat kembali meraih peringkat Emas pada ajang SNI Award 2024. Penghargaan ini membuktikan bahwa produk bahan bangunan yang diproduksi oleh SIG telah mendapatkan jaminan kualitas dan mutu, serta keamanan produk berupa sertifikat SNI.

“SNI Award 2024 menjadi ajang apresiasi atas komitmen dan konsistensi SIG dalam menerapkan SNI untuk mewujudkan sistem operasi yang efektif dan efisien, serta menjunjung aspek keberlanjutan. Kami mengucapkan terima kasih kepada Kementerian BUMN atas arahan dan dukungan agar perusahaan BUMN terus meningkatkan daya saing di industri masing-masing. Karena itu, kami melakukan pola operasi berkelanjutan ini, sebagai bagian dari upaya untuk menghasilkan produk-produk bahan bangunan yang inovatif berkualitas, bermutu, aman bagi pelanggan dan lebih ramah lingkungan,” kata Reni Wulandari sebagaimana diberitakan 29/11/2024.

SNI Award merupakan bentuk apresiasi pemerintah atas konsistensi penerapan SNI oleh pelaku usaha dan organisasi, yang mampu mencapai kinerja unggul dan berkelanjutan. SNI Award 2024 diikuti oleh 251 organisasi dari berbagai sektor, di mana 69 organisasi di antaranya dinyatakan layak menerima penghargaan. Penilaian didasarkan pada kontribusi organisasi dalam standardisasi dan penilaian kesesuaian, serta aspek keberlanjutan (sustainability), digitalisasi, ekonomi sirkular, serta ESG (Environmental, Social, and Governance).

Reni Wulandari menambahkan, SIG mengintegrasikan aspek keberlanjutan pada keseluruhan kegiatan operasional Perusahaan. Salah satunya diwujudkan dalam kegiatan produksi yang menerapkan prinsip ekonomi sirkular melalui penggunaan bahan bakar alternatif dari limbah pertanian dan industri, sampah perkotaan (municipal solid waste) yang diolah menjadi refuse-derived fuel (RDF), biomassa, serta sumber lainnya, untuk menciptakan operasional produksi yang berkelanjutan.

SIG juga mengimplementasikan teknologi berbasis Industry 4.0 dalam kegiatan produksi untuk peningkatan produktivitas, penggunaan energi yang efektif dan efisien, serta mendukung upaya Perusahaan mereduksi emisi. Lebih dari itu, digitalisasi juga membantu SIG memastikan aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3) hingga manajemen mutu selalu terjaga.

“Produk-produk SIG tidak hanya telah tersertifikasi SNI tetapi juga mengandung komponen dalam negeri (TKDN) yang tinggi lebih dari 90%, atau lebih tinggi dari yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri PUPR Nomor 21 Tahun 2021 minimal 40%. Bahkan, produk semen ramah lingkungan SIG  lebih rendah emisi karbon hingga 38% dari semen konvensional. Dengan semua keunggulan yang dimiliki, produk SIG memiliki daya saing di level nasional bahkan global,” ujar Reni Wulandari.

Baca juga :

Artikel Terkait

Back to top button