Sering Kucurkan Stimulus, Pengamat: Harus Jamin Keberlangsungan Bisnis PLN
Konstruksi Media – Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio mengatakan, stimulus sektor ketanaga listrikan berupa keringanan biaya listrik sebesar Rp11,72 Triliun yang disalurkan PLN untuk tahun 2021 ini sudah tepat, karena sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan pelaku usaha kecil.
Namun begitu, Agus meminta pemerintah juga memperhatikan kelangsungan bisnis PLN sehingga stimulus tersebut tidak menghambat operasional PLN.
“Dalam penyaluran stimulus ini, agar pemerintah tetap bisa menjamin keberlangsungan usaha PLN selaku operator ketenagalistrikan di Indonesia,” ujar Agus dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (30/7/2021).
- Dari Redaksi: Hari Bakti PU ke-79, Perkuat Infrastruktur Negeri
- Peringati Hari Bakti PU ke-79, Kementerian PU Donasikan Rp3,3 Miliar
- ITS Serahkan 160 Unit Motor Listrik EVITS ke Petrokimia Gresik
Agus mengungkapkan, dirinya mendukung penuh kebijakan keringanan biaya listrik tersebut. Pasalnya saat pandemi seperti sekarang, kata Agus, jika Pemerintah tidak turun tangan, maka PLN sebagai BUMN berpotensi mengalami kerugian.
“Saya merespons baik kebijakan ini, karena dalam situasi seperti sekarang, pemerintah memang harus turun tangan. kalau tidak, ya ambruk,” ungkapnya.
Selain soal keakuratan data penerima, Agus juga berpesan agar komunikasi publik tetap bisa dijalin secara baik.
Sementara itu, Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Ida Nuryatin Finahari menjelaskan bahwa stimulus sektor ketenagalistrikan yang diperpanjang hingga Desember 2021 ini merupakan wujud kehadiran pemerintah dalam meringanan beban masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.
Ida berharap, masyarakat dapat memanfaatkan stimulus ini dengan sebaik-baiknya, termasuk dengan berdisiplin dalam penggunaan energi.
“Di tengah pandemi pemerintah hadir untuk bisa meningkatkan daya beli masyarakat, salah satunya dengan stimulus listrik. Dari sisi penggunaan listrik, kita berharap masyarakat disiplin, nggak boros pakai listrik,” kata Ida.
Adapun rencana anggaran pemberian stimulus program ketenagalistrikan triwulan III dan IV 2021 sekitar Rp 4,97 triliun. Khusus triwulan III 2021, anggaran yang disiapkan senilai Rp 2,43 triliun untuk 26,82 juta pelanggan. Sementara pada triwulan IV 2021, rencana anggaran senilai Rp 2,54 triliun untuk 27,12 juta pelanggan. Realisasi anggaran semester I tahun 2021 mencapai Rp 6,75 triliun.
“Dengan demikian total anggaran yang dibutuhkan untuk pemberian stimulus program ketenagalistrikan sepanjang 2021 sekitar Rp 11,72 triliun. Total anggaran situmus ketenagalistrikan didistribusikan untuk diskon tarif senilai Rp 9,46 triliun dan pembebasan rekening minimum, biaya beban dan abodemen senilai Rp 2,26 triliun,” pungkas Ida.***