News

Seperti Apa Solusi dan Skema Atasi Kemacetan di Puncak Bogor?

Pengusahaan jalan tol ada dua skema, yakni dengan jalur solicited dan jalur unsolicited atau biasa disebut prakarsa.

Konstruksi Media – Pemerintah sedang merancang solusi dan skema untuk mengatasi kemacetan di Puncak Bogor, Jawa Barat. Salah satu rencana yang kini terdengar yakni dengan dibangunnya jalan tol dengan rute Caringin-Cisarua-Gunung Mas.

Mengutip situs Ditjen Bina Marga, ada tiga solusi yang ditawarkan, pertama melakukan pelebaran jalan, namun terkendala dengan lahan yang sekarang sudah mahal. Kedua, penataan simpang, hal tersebut dikarenakan hasil penilaian ada empat atau lima titik kemacetan di jalur tersebut dan solusi ketiga, membangun jalan bebas hambatan atau jalan tol.

Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Hedy Rahadian mengatakan, solusi ketiga dianggap memungkinkan dengan dibangunnya jalan tol dari Caringin menuju Puncak sepanjang 18 kilometer (km), rutenya Caringin-Cisarua-Gunung Mas.

Menurut Hedy, pengusahaan jalan tol ada dua skema, yakni dengan jalur solicited dan jalur unsolicited atau biasa disebut prakarsa. Skema pertama, jalur solicited yaitu masuk ke dalam rencana kerja (pipeline) kementerian.

Baca juga: Cisumdawu, Jalan Tol Menembus Bukit Buatan Brantas Abipraya

“Nanti akan dilihat apabila butuh dukungan pemerintah tentu akan masuk ke dalam antrian dukungan pemerintah,” kata Hedy mengutip situs Ditjen Bina Marga, Kamis (16/6/2022).

Skema kedua, kata dia, jalur prakarsa (unsolicited). Model ini bisa lebih cepat, dan sebagai salah satu solusi yang harus didalami.

“Kalau memang dari model bisnisnya yang teman -teman hitung memungkinkan untuk prakarsa, kita akan tawarkan secara prakarsa kalau ada yang berminat,” terang Hedy.

Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Lasarus mengatakan, pemerintah harus segera mencari solusi untuk mengatasi kemacetan dan mendukung penuh langkah yang diambil oleh pemerintah untuk mengatasi kemacetan, termasuk dalam rangka membangun jalan tol sepanjang 18 kilometer.

“Kita sepakat seluruh tim rombongan Komisi V setelah mendengarkan penjelasan dari Ditjen Bina Marga bahwa solusi satu-satunya kita mesti bangun Jalan Tol mulai dari Caringin-Cisarua-Gunung mas dengan panjang 18 kilometer. Kita berharap ini bisa dimulai prosesnya di 2022 dan segera difungsikan,” ucap Lasarus.

Baca artikel selanjutnya:

Artikel Terkait

Leave a Reply

Back to top button