GedungHeadlineINFONews

SCG Resmikan Fasilitas RDF di TPSA Cimenteng Sukabumi, Dorong Solusi Inovatif Pengelolaan Sampah

Strategi pengelolaan sampah berkelanjutan sekaligus langkah menuju target Net Zero Emission pada 2050.

Konstruksi Media — SCG melalui anak usahanya, PT Semen Jawa, meresmikan Fasilitas Refuse-Derived Fuel (RDF) di Tempat Pengolahan Sampah Akhir (TPSA) Cimenteng, Kabupaten Sukabumi, Kamis (31/7/2025). Fasilitas ini dibangun melalui kolaborasi antara SCG dan Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai bagian dari strategi pengelolaan sampah berkelanjutan sekaligus langkah menuju target Net Zero Emission pada 2050.

Peresmian ini dihadiri oleh jajaran kementerian dan instansi terkait, termasuk Menteri Lingkungan Hidup, Duta Besar Thailand untuk RI, serta Bupati dan Wakil Wali Kota Sukabumi.

Dr. Hanif Faisol Nurofiq, Menteri Lingkungan Hidup, menyampaikan bahwa pengelolaan sampah menjadi prioritas nasional seiring dengan terbitnya Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025.

“Timbunan sampah nasional saat ini mencapai 56,6 juta ton, dan baru 10–14 persen yang terkelola. Kehadiran Semen Jawa menjadi penting untuk membantu daerah seperti Sukabumi dalam mengatasi permasalahan ini,” ujarnya.

Warit Jintanawan, Country Director SCG Indonesia, menjelaskan bahwa RDF Cimenteng merupakan bentuk komitmen SCG terhadap pertumbuhan hijau inklusif (Inclusive Green Growth).

“Kami ingin menghadirkan inovasi rendah karbon melalui teknologi RDF untuk mengubah sampah menjadi energi, sekaligus mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan emisi karbon,” ujarnya.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Semen Jawa, Peramas Wajananawat, menambahkan bahwa proyek ini merupakan implementasi dari prinsip ESG 4 Plus SCG, yang mencakup komitmen pada nol emisi karbon, produk ramah lingkungan, pengurangan kesenjangan sosial, dan kolaborasi multipihak dengan tata kelola yang baik.

Baca juga: SCG Dorong Inovasi Infrastruktur Indonesia lewat Peluncuran Produk Baru, Kemasan Modern, dan Kolaborasi dengan Jirayut

“Pengalaman lebih dari satu dekade SCG dalam mengelola RDF di Thailand kami adaptasi di Sukabumi. Kami percaya ini memberi manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat,” ungkapnya.

Fasilitas RDF ini dirancang untuk mengelola 200 ton sampah per hari yang berasal dari 27 kecamatan, sekaligus menangani 130 ton sampah akumulatif di landfill TPSA Cimenteng. Sampah akan diproses melalui metode co-processing untuk menghasilkan bahan bakar alternatif bagi kiln pabrik semen.

Drs. Herman Suryatman, M.Si., Sekda Provinsi Jawa Barat, menekankan pentingnya pengelolaan lingkungan dalam menyongsong Indonesia sebagai negara maju.

“Jika ingin jadi negara maju, kita harus serius dalam pengelolaan lingkungan, termasuk pengolahan sampah,” ujarnya.

Senada, Bupati Sukabumi, Drs. H. Asep Japar, M.M., menyatakan optimisme terhadap teknologi RDF:

“Kami yakin RDF adalah solusi tepat. Dengan ini, pemerintah tak perlu membangun TPA baru dan timbulan sampah bisa ditekan secara signifikan.”

Peresmian fasilitas RDF di Sukabumi menjadi tonggak penting dalam transformasi pengelolaan limbah domestik menjadi energi terbarukan yang bernilai ekonomis. SCG berharap langkah ini menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam upaya menciptakan lingkungan lebih hijau, sehat, dan berkelanjutan di Indonesia. (***)

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp