HighlightsInfrastrukturJalan

Satu Dekade Hutama Karya Garap Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera

Menjelang akhir tahun, Hutama Karya menargetkan selesainya 13 ruas JTTS tahap I, dan mulai pembangunan JTTS tahap II.

Konstruksi Media – Genap satu dekade, PT Hutama Karya (Persero) menerima penugasan dari pemerintah untuk membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) dalam rangka mewujudkan pembangunan yang berkeadilan bagi masyarakat Indonesia.

Saat ini, Hutama Karya sudah membangun kurang lebih 1.021,5 km ruas tol, dan menghubungkan hampir seluruh wilayah di Sumatera, mulai dari Lampung-Aceh (backbone), ruas sirip (feeder) dari Timur-Barat dan sebaliknya meliputi Palembang-Bengkulu, Pekanbaru-Padang, dan dari Medan-Pematang Siantar dengan total panjang 681 km tol yang telah beroperasi.

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Tjahjo Purnomo mengatakan, kehadiran JTTS memiliki efek berganda multiplier effect bagi Sumatera, hal ini dapat dilihat dari munculnya perekonomian baru di sejumlah wilayah.

Baca juga: Hutama Karya Renovasi Dua Poliklinik di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo

“Seperti contoh di Lampung atau Palembang, kenaikan pemanfaatan penggunaan listrik dan juga meningkatnya jumlah uang yang beredar menjadi salah satu bukti dalam meningkatnya pertumbuhan (ekonomi) itu,” kata Tjahjo melalui keterangan tertulis, Senin (2/10/2023).

Tidak hanya itu, kepadatan lalu lintas yang sering terjadi di Jalan Nasional atau Jalan Lintas Sumatera juga menjadi alasan urgensi dari konektivitas bebas hambatan yang dapat memperlancar distribusi arus barang dan kendaraan, sehingga dapat memangkas biaya logistik secara efektif.

Besarnya manfaat yang dirasakan oleh masyarakat memberi harapan agar seluruh wilayah Sumatera dapat segera terhubung dengan JTTS. Menjelang akhir tahun, Hutama Karya menargetkan selesainya 13 ruas JTTS tahap I, dan mulai pembangunan JTTS tahap II yaitu Tol Betung-Jambi seksi 3 Bayung Lencir-Tempino sepanjang 34 km dengan skema dukungan konstruksi dan Tol Lingkar Pekanbaru (30,5 km).

Untuk diketahui, Hutama Karya kembali menambah deretan panjang ruas tol beroperasi seperti Tol Indralaya-Prabumulih (64 km), dan di Sumatera Selatan dan Tol Stabat-Kuala Bingai (7,5 km) di Sumatera Utara. Adapun kedua ruas tol ini belum ditetapkan bertarif, sehingga bisa dinikmati secara gratis oleh pengguna jalan tol.

Baca juga: Taat GCG, Hutama Karya Teken Pakta Integritas dengan BPJT dan BUJT

Pakar Ekonomi dan Bisnis Prof Rhenald Kasali mengatakan, jika dilihat dari sudut pandang ekonomi, saat itu banyak yang menilai pembangunan JTTS belum waktunya.

“Tapi ketika melakukan pembangunan ekonomi itu bukan sekadar fungsional. Ada aspek lain, yaitu keadilan, pemerataan. Apakah saudara sebagai orang Lampung, Palembang, Bengkulu tidak merasa kenapa hanya Pulau Jawa semua yang dibangun, itukan adalah rasa ketidakadilan. Jadi memang keterhubungan ini memang penting,” ujar Rhenald dalam acara Hub Talks yang bertajuk “Transformasi Transportasi Indonesia” di Hub Space 2023, pada Jum’at (29/9/2023).

Seorang supir truk bernama Riu (40 Tahun) yang ditemui pada saat sedang melakukan istirahat di sekitar Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur bercerita tentang perjalanannya membawa Sayur dengan menggunakan JTTS.

Satu Dekade Hutama Karya Garap Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera. Foto: Dokumentasi Hutama karya

“Sebelum ada jalan tol, saya bisa membutuhkan waktu 2–3 hari untuk membawa dagangan. Enaknya dengan jalan tol, jika dari Jakarta ke Palembang hanya membutuhkan waktu sekitar kurang lebih 1 hari dari Jakarta ke Palembang, jadi kami supir-supir memiliki kepastian waktu, istilahnya kita untung waktu lah dan juga aman,” ujar Riu pada hari Minggu (1/10/2023).

Ia mengatakan, sebelum ada jalan tol, sayur yang diangkut sering kali sudah tidak segar, sehingga menelan cukup banyak kerugian karena berbagai hambatan yang ia temui di perjalanan.

Sementara pada kegiatan peningkatan kapasitas UMKM yang dilakukan oleh Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Hutama Karya di Rest Area 215 B Terpeka, seorang pedagang bernama Lis (35 Tahun), menyebutkan apresiasi kepada Hutama Karya karena telah memberikan ruang dalam meningkatkan kompetensi para pedagang yang berjualan di rest area.

Baca juga: Progres Pembangunan Bendungan Ameroro Garapan Hutama Karya

“Melalui pelatihan ini diharapkan dapat berkembang lebih maju, karena jalan tol ini semakin rame, pastinya disini (rest area) semakin rame,” ujar Lis.

Hingga saat ini, Hutama Karya telah membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang ±1.021,5 km, termasuk dengan jalan tol dukungan konstruksi. Untuk ruas tol Konstruksi 347,5 km dan 681 km ruas tol Operasi. Adapun ruas yang telah beroperasi secara penuh di antaranya yakni Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (141 km), Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (189 km).

Kemudian Tol Palembang-Indralaya (22 km), Tol Medan Binjai (17 km), Tol Pekanbaru-Dumai (132 km), Tol Sigli Banda Aceh Seksi 2-6 (50 km) serta Tol Binjai-Langsa Seksi 1 (12 km), Tol Bengkulu-Taba Penanjung (18 km) dan Tol Pekanbaru-Bangkinang (31 km), Tol Indralaya-Prabumulih (64 km), dan Tol Binjai-Langsa Segmen Binjai-Stabat (7,5 km).

Baca artikel selanjut:

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp