Sambut G-20, PUPR Benahi Sejumlah Infrastruktur di Bali
Konstruksi Media – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan mendukung pengembangan lokasi Mangrove Research Center yang lebih baik sebagai bentuk komitmen Indonesia untuk mengambil peran besar dalam isu-isu perubahan iklim.
Melalui KTT G-20, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Indonesia ingin memperlihatkan pada dunia bahwa bisa memimpin misi penyelamatan bumi melalui pengembangan dan penyelamatan mangrove.
“Untuk itu Kementerian PUPR bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyiapkan lokasinya dengan konsep the bigger the better, kalau ada 10 hektare siap kita kerjakan, kalau ada 100 hektare juga siap kita kembangkan, jadi lebih besar lebih baik, kita tunjukkan pada dunia bahwa Indonesia memiliki dan dapat mengembangkan mangrove dengan baik,” kata Basuki dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Senin (22/12/2021).
- Sah!, Prabowo Lantik Basuki Hadimuljono jadi Kepala Otorita IKN
- Kementerian PU Kembali Raih Penghargaan Informasi Geospasial Ke-6
- Kementerian PU Dorong Pembangunan Kota Layak Huni dan Berkelanjutan
Basuki menyampaikan bahwa dalam KTT G-20, Indonesia sebagai tuan rumah pada tahun 2022 akan mengambil tema besar yaitu recover together, recover stronger.
“Bali yang akan menjadi pusat lokasi penyelenggaraan KTT G20 akan dibuat lebih ramah lingkungan melalui kegiatan pembenahan infrastruktur kawasan yang didukung dengan penghijauan yang masif,” ujarnya.
Tidak hanya menyiapkan revitalisasi pengembangan kawasan Mangrove Research Center, Kementerian PUPR juga menyiapkan lingkungan sekitar jalan sejak dari bandara sampai ke venue.
“Agar terlihat Bali benar-benar merawat lingkungan dengan baik. Semua jalan harus lebih hijau dari sekarang. Kalau kita lihat menuju Nusa Dua, perlu penambahan supaya lebih rimbun,” ujarnya.
Lebih lanjut Basuki juga meminta penghijauan di ruas Jalan Tol Bali Mandara. Upaya penghijauan ini, menurutnya bisa dengan pohon atau tanaman bunga untuk mempercantik sehingga lebih terlihat lembut, hal ini nanti akan disiapkan dengan arsitek landscape untuk desainnya.
Semua desain pekerjaan untuk pembenahan infrastruktur kawasan tersebut akan dituangkan ke dalam desain.
“Akhir November 2021 ini harus sudah bisa menyampaikan konsep desainnya ke Presiden. Kita akan mulai bekerja minimal awal bulan Januari 2022, karena semakin cepat semakin baik,” ucapnya.
Lingkup kegiatan penataan kawasan Mangrove Tahura antara lain yaitu peningkatan kualitas eleveted deck untuk jalur pejalan kaki yang nantinya akan digunakan sebagai jalur kepala Negara anggota G-20, penataan area parkir serta peningkatan aksesibilitas menuju lokasi.
Penyelesaian kegiatan ditargetkan pada Juni 2022 dan dilanjutkan dengan penyemaian Mangrove Rintisan yang selesai di September 2022, sehingga pada Oktober 2022 lokasi siap untuk menjadi Show Case Mangrove mendukung penyelenggaraan G-20.***