
Rumah untuk Semua: BP Tapera Fasilitasi Akses 8.000 Hunian bagi Pengemudi dan Karyawan Bluebird Group
Kolaborasi strategis ini memanfaatkan skema Tapera dan KPR Sejahtera FLPP, sebagai kontribusi nyata terhadap Program Pemerintah Tiga Juta Rumah.
Konstruksi Media — BP Tapera bersama PT Blue Bird Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang dukungan pembiayaan perumahan bagi pengemudi dan karyawan Bluebird Group. Kolaborasi strategis ini memanfaatkan skema Tapera dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera FLPP, sebagai kontribusi nyata terhadap Program Pemerintah Tiga Juta Rumah.
Penandatanganan dilakukan di Jakarta dan disaksikan langsung oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait. Hadir pula Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho, Komisaris Utama PT Blue Bird Tbk Bayu Priawan Djokosoetono, dan Direktur Utama PT Blue Bird Tbk Adrianto Djokosoetono.
MoU yang berlaku selama lima tahun ini meliputi sinergi pelaksanaan pembiayaan perumahan, penerapan prinsip Good Corporate Governance, serta perlindungan data pribadi. Penyaluran pembiayaan akan difasilitasi oleh dana Tapera dan FLPP, dengan BRI sebagai bank pelaksana.

Menteri Maruarar Sirait mengapresiasi sinergi tiga pihak ini sebagai contoh kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan sektor swasta dalam menjawab kebutuhan dasar masyarakat.
“Kerja sama ini adalah bentuk nyata dari pembangunan yang berkeadilan. Sebagai bentuk dukungan pemerintah, kami menambah kuota pembiayaan dari semula 5.000 menjadi 8.000 unit rumah bagi insan Bluebird, terutama pengemudi yang tergolong pekerja rentan,” ujarnya.
Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, menyampaikan bahwa kerja sama ini selaras dengan peningkatan target pemerintah dalam menyediakan hunian terjangkau.
“Di bawah pemerintahan Presiden Prabowo, kuota FLPP ditingkatkan menjadi 350 ribu unit per tahun, sebuah lonjakan signifikan yang memperluas akses kepemilikan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR),” ujar Heru.
Dalam hal data sasaran program, Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, Ateng Hartono, menegaskan pentingnya peran data dalam kebijakan perumahan.
Baca juga: Pemerintah dan Tapera Dorong Tata Kelola Rumah Subsidi MBR
“Kami menggunakan data Susenas untuk membentuk basis data MBR yang akurat. Data ini tidak hanya mendukung program, tetapi menjadi titik awal dalam menentukan sasaran yang benar-benar layak menerima bantuan,” jelas Ateng.
Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Adrianto Djokosoetono, mengungkapkan bahwa lebih dari 2.400 pengemudi dan karyawan Bluebird telah mendaftar dalam program ini, menunjukkan antusiasme tinggi.
“Kerja sama ini bukan hanya meningkatkan kesejahteraan, tetapi juga memperkuat loyalitas serta produktivitas tenaga kerja kami. Ini menjadi bukti nyata peran Bluebird sebagai agen perubahan sosial,” ujarnya.

Dari sisi perbankan, Direktur Consumer Banking BRI, Nancy Adistyasari, menyatakan kesiapan penuh mendukung program ini.
“Dengan jaringan lebih dari 7.000 outlet BRI di seluruh Indonesia, kami siap memfasilitasi pengajuan pembiayaan KPR FLPP bagi pengemudi dan karyawan Bluebird secara cepat dan mudah,” kata Nancy.
Komisioner Heru menambahkan bahwa sejak awal pemerintahan Presiden Prabowo pada 20 Oktober 2024 hingga 16 Juni 2025, BP Tapera telah menyalurkan pembiayaan untuk 190.296 unit rumah subsidi. Dari jumlah tersebut, 149.640 unit terealisasi dalam tahun berjalan (1 Januari–16 Juni 2025).
“Angka ini menunjukkan bahwa mekanisme pembiayaan publik yang kami kelola bersifat sistematis, inklusif, dan tepat sasaran. Ini berdampak langsung pada peningkatan kualitas hidup masyarakat berpenghasilan rendah,” tegas Heru.
Acara ditutup dengan penyerahan simbolis kunci rumah kepada sepuluh penerima manfaat KPR Sejahtera FLPP dari kalangan pengemudi dan karyawan Bluebird — sebagai wujud nyata bahwa rumah layak dan terjangkau kini bukan lagi sekadar impian. (***)