News

Respons Ridwan Kamil Jababeka Bangun Silicon Valley di Jawa Barat

Para pengembang untuk tidak ragu dan tetap membantu pengembangan kawasan di koridor timur Jakarta meski Ibu Kota Negara (IKN) segera pindah ke Kalimantan Timur.

Konstruksi Media – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan respons mengenai pembangunan kawasan Silicon Valley yang dilakukan PT Jababeka Tbk atau KIJA di koridor timur Jakarta-Bandung. Menurut dia, perlu dibangun dengan konsep live, work and play.

“Harus seimbang, kota itu jangan bikin pengembangan mayoritas hanya rumah. Dipikirin CBD-nya di mana, komersialnya di mana,” kata Kang Emil, sapaan akrabnya, di Fablab Correctio, Cikarang, Jumat (21/10/2022).

Ia mengatakan, kawasan Silicon Valley dapat terwujud jika memenuhi 5 rumus atau kunci pengembangan, yakni bentuk kawasan berupa koridor, banyak universitas, potensi walkability, punya landmark, dan membangun alun-alun.

Para pengembang, kata dia, harus memprioritaskan fasilitas pendidikan. Menurut Kang Emil, aturan Omnimbus Law memudahkan karena mengizinkan universitas buka cabang. Ia mengatakan, bersedia untuk menjadi jembatan antara pengembang dan para pendiri institusi.

“Syarat berikutnya kotanya harus bikin betah, cirinya ada orang jalan kaki, ini sering dilupakan faktor walkability,” ujarnya.

Baca juga: PUPR Buka Tender Proyek Pembangunan IKN Nusantara dengan Nilai Rp2 Triliun

Kang Emil memberi contoh negara di Eropa, sebagian besar populasinya justru berjalan kaki. Menurut dia, konsep walkability di kawasan Sudirman-Thamrin sudah cukup baik meski tidak sempurna.

Selain itu, kata dia, pengembang harus menyediakan landmark yang fungsional, bisa macam-macam bentuknya.

“Jababeka harus punya titik nol,” ujarnya.

Ia mengatakan, para pengembang untuk tidak ragu dan tetap membantu pengembangan kawasan di koridor timur Jakarta meski Ibu Kota Negara (IKN) segera pindah ke Kalimantan Timur.

“Jangan khawatir dengan IKN, its a long term process, sebuah proyek besar karena perlu nge-track populasi dan dalam 10 tahun ke depan pun hanya populasi PNS saja. Untuk menjadi kota harus ada development population,” ucapnya.

Baca artikel selanjutany:

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp