Rapimnas PII, Ini Pinta Menko Perekonomian ke Insinyur
Inovasi dan teknologi dalam pembangunan IKN yang smart, sustainable, modern, berstandar internasional, dan menjadi identitas bangsa.
Konstruksi Media – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Rapimnas Persatuan Insinyur Indonesia (PII) yang digelar di Kalimantan Timur (Kaltim) mengungkapkan ke depan, pembangunan IKN ini tidak hanya tentang pembangunan infrastruktur, tetapi juga multiplier effect.
Dirinya juga meminta para insinyur dapat mengembangkan inovasi dan teknologi dalam membangun IKN sebagai “Kota Dunia untuk Semua dan simbol negara maju”.
Hal itu dikatakan olehnya dalam memberikan sambutan secara virtual. Dia menambahkan, multiplier effect yang dimaksud yakni penguatan konektivitas antarmoda, pengembangan koridor pangan dan pertanian dan juga pengarusutamaan penanggulangan bencana serta adaptasi perubahan iklim
Menurutnya, dalam mengakselerasi transformasi ekonomi terlebih di tengah kondisi krisis global saat ini, Pemerintah telah mengambil berbagai langkah strategis seperti percepatan tranformasi digital, peningkatan kualitas SDM, pengembangan ekonomi hijau hinga pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Dia menuturkan, pemindahan pusat Pemerintahan dari Jakarta ke luar Pulau Jawa tidak terlepas dari struktur perekonomian Indonesia yang secara spasial masih terkonsentrasi di Pulau Jawa.
“Pemindahan IKN ke Kalimantan yang ditetapkan melalui Undang-Undang Nomor 3 tahun 2022 tentang Cipta Kerja, tentu ini menjadi kepastian hukum bagi keberlanjutan dan keberlangsungan pindahnya ibu kota dan komitmen untuk pemerataan ekonomi, agar tidak lagi jawa sentris tetapi juga membangun ekonomi yang inklusif terutama di kawasan timur Indonesia,” terang Menteri Airlangga, Senin, (23/01/2023).
Baca Juga : Pameran PLN Locomotion 2022, Menko Perekonomian: Indonesia ‘Rajanya’ Green Energy
Dia menambahkan, mengusung konsep future smart forest city yang berbasis inovasi dan teknologi, Pembangunan IKN sejalan dengan arah pembangunan wilayah Pulau Kalimantan yang mendorong diversifikasi ekonomi namun tetap mempertahankan fungsi Kalimantan sebagai paru-paru dunia.
Pembangunan ini akan menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar dimana pada tahun 2023 diperkirakan akan menyerap sekitar 100 ribu sampai 200 ribu tenaga kerja dan akan berdampak positif pada perekonomian Indonesia.
Mengingat hal tersebut merupakan sebuah proyek yang besar, Menko Airlangga menekankan pentingnya dukungan dan peran semua stakeholder termasuk Persatuan Insinyur Indonesia untuk mewujudkan visi bersama IKN sebagai katalis peningkatan peradaban Indonesia.
Untuk itu, para insinyur diharapkan dapat mengembangkan inovasi dan teknologi dalam membangun IKN sebagai “Kota Dunia untuk Semua dan simbol negara maju”, mendukung transformasi percepatan energi terbarukan sebagai pengganti fosil dan melakukan transisi energi menuju sistem ketenagalistrikan, serta terlibat dalam pembangunan IKN yang smart, sustainable, modern, berstandar internasional, dan bisa menjadi identitas bangsa.
“Untuk mempercepat pembangunan IKN, Pemerintah memberikan kesempatan kepada pihak swasta, badan usaha, serta masyarakat untuk turut berperan membangun infrastruktur IKN. Dalam hal ini, Pemerintah telah menyiapkan dukungan pendanaan melalui skema pembiayaan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU),” tutur Menko Airlangga.
Baca Artikel Selanjutnya :