Raih Kontrak Rp 215 M, Waskita Bangun Kantor Gubernur Papua Selatan
Waskita akan mengerjakan proyek tersebut dalam kurun waktu 360 hari kalender, dan lanskap mengusung konsep SINERGI.
Konstruksi Media — PT Waskita Karya (Persero) Tbk di penghujung tahun 2024 berhasil meraih kontrak baru senilai Rp215 miliar untuk pembangunan Gedung Kantor Gubernur Provinsi Papua Selatan di Kabupaten Merauke, Papua Selatan.
Raihan kontrak baru Waskita tersebut dengan dilaksanakannya penandatanganan kontrak yang dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen Balai Prasarana Permukiman Wilayah (PPK BPPW) Papua Wishnu Aryo Wibisono, Penjabat (Pj) Gubernur Papua Selatan Komjen Pol (Purn) Rudy Sufahriadi, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Endra Saleh Atmawidjaya, serta Kepala Departemen Umum Building Waskita Karya Bonie Butar Butar.
Penandatanganan kontrak pekerjaan tersebut juga disaksikan oleh Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti dan Direktur Operasi I Waskita Karya Ari Asmoko.
Ari mengatakan Perseroan akan membangun gedung kantor tiga lantai di kawasan seluas 116 ribu meter per segi (m2). Sementara luas tapak bangunannya sebesar 3.055 m2.
“Gedung ini nantinya akan digunakan sebagai pusat pemerintahan Papua Selatan dengan kapasitas sekitar 624 orang. Maka akan terdiri dari ruang perkantoran, ruang penunjang, serta ruang fasilttas layanan,” ungkapnya dalam keterangannya yang diterima Konstruksi Media, Jumat (20/12/2024).
Adapun Waskita akan mengerjakan proyek tersebut dalam kurun waktu 360 hari kalender. Untuk itu, Waskita Karya berkomitmen menyelesaikan pengerjaan gedung itu secara tepat waktu.
“Waskita Karya merupakan BUMN Konstruksi yang sudah berpengalaman hampir 64 tahun mengerjakan berbagai proyek, termasuk di bidang gedung. Ada beberapa gedung ikonik yang merupakan hasil karya Perseroan seperti Plaza Mandiri dan Tower BNI 46,” ucap Ari.
Dirinya melanjutkan, konsep desain fasad Gedung Kantor Gubernur Papua Selatan terinspirasi dari Musamus atau rumah semut terbuat dari tanah, mahakarya alam Merauke yang merupakan sarang hewan sejenis rayap. Tinggi Musamus bisa mencapai Iima meter dan diameter lebih dari dua meter.
Kemudian untuk lanskap bangunannya, Waskita mengusung konsep SINERGI yakni Sustamable (Berkelanjutan), Inclusve (Inklusif), Natural (Alami), Engaging (Menarik), Resilient (Tangguh), Green (Hijau), serta Inspiring (Menginspirasi).
Maka Perseroan akan menggunakan vegetasi yang mampu memperbaiki ekosistem pascapembangunan, membangun jalur pedestrian bersifat publik, menyediakan fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh publik, juga menerapkan kearifan lokal pada perancangan lanskap.
Ari menjelaskan, pada ruang terbuka kantor akan diterapkan dua konsep penghijauan, yaitu Hutan Konservasi Alami dan Hutan Produksi. Cara Ini sebagai upaya mengembalikan kondisi alami dan mempercepat penghijauan area terbuka kantor.
“Khusus Hutan Produksi akan direncanakan sebagai landscape as economy. Jadi selain berfungsi penghijauan lahan, area ini dapat menghasilkan panen yang dapat diubah menjadi pendapatan tambahan bagi pengguna,” papar Ari.
Saat ini, Waskita Karya pun masih mengerjakan sejumlah proyek gedung, di antaranya Gedung Kementerian Koordinator 3 di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kementerian Koordinator 4 IKN, Gedung Sekretariat Presiden IKN, Medan Islamic Center, serta Kedutaan Besar India di Jakarta.
Baca Juga :
- Dukung Asta Cita Prabowo, SIG Dorong Penggunaan Bata Interlock Presisi untuk Wujudkan 3 Juta Rumah
- Inilah Deretan Proyek Waskita Karya yang Diresmikan di 2024, dari Bendungan Temef hingga Terowongan Silaturahim
- Dukung Pendidikan Tinggi Bermutu, Hutama Karya Rampungkan Pembangunan 7 Gedung Universitas Malikussaleh
- AkzoNobel Luncurkan Dulux Colour of The Year 2025, True Joy: Warna Kuning Cerah yang Bawa Kebahagiaan
- ITS dan ASDP Perkuat Sinergi untuk Inovasi Kemaritiman Berkelanjutan