Konstruksi Media – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa bertemu dengan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait (Ara), untuk membahas sejumlah isu perumahan, termasuk perkembangan penyelesaian masalah proyek Meikarta.
Dalam pertemuan tersebut, Ara mengungkapkan bahwa Lippo Group telah melakukan pengembalian dana (refund) kepada konsumen Meikarta yang tidak memperoleh unit. Proses refund saat ini telah memasuki tahap kedua.
“Sudah dua kali pembayaran oleh Lippo, Pak,” kata Ara di Kantor Kementerian PKP, Wisma Mandiri, Jakarta, Selasa (14/10/2025). “Bayar orang yang sudah bayar tapi belum dapat unitnya, kemudian dibalikin uangnya.”
Purbaya kemudian menanyakan status kelanjutan proyek tersebut. “Meikarta ini jalan terus nggak?” ujarnya.
Ara menegaskan bahwa Meikarta bukan proyek mangkrak. Ia bahkan mengapresiasi itikad baik Bos Lippo Group, James Riady, yang telah melakukan refund pada tahap pertama dan kedua sejak Mei hingga September lalu.

“Menurut saya, Meikarta bukan proyek mangkrak. Saya sudah lihat langsung di sana. Saya harus akui Pak James sebagai pengusaha punya itikad baik. Dia sudah mulai bayar dua kali, dua tahap,” ujar Ara.
Purbaya juga mempertanyakan nasib unit yang belum terselesaikan, apakah kembali dibangun atau tidak.
“Apartemennya sudah dibangun. Tapi saya kasih pilihan. Jadi minta duit (bagi konsumen),” jawab Ara.
Refund Jadi Laporan Terbanyak
Sebelumnya, Kementerian PKP menangani pengembalian dana konsumen Meikarta melalui layanan pengaduan BENAR-PKP. Dari sekitar 1.200 laporan yang masuk hingga awal Juli 2025, sebanyak 700 di antaranya terkait permintaan refund atas unit yang tak kunjung diterima.
Baca juga: 39 Konsumen Meikarta Ngadu ke Menteri PKP
“Sekitar 1.200 laporan. Meikarta 700. (Semua) minta refund,” ungkap Direktur Jenderal Kawasan Perumahan Kementerian PKP, Fitrah Nur, di Wisma Mandiri II, Jakarta Pusat, Jumat (11/7/2025).
Perwakilan pengembang Meikarta, Marcel Martinus, sebelumnya menyampaikan bahwa sebanyak 38 konsumen akan menerima pengembalian dana paling lambat September 2025.
“Kurang lebih 1 sampai 2 bulan ke depan, sama seperti yang sudah berjalan sebelumnya,” ujarnya.

Namun, skema refund masih menggunakan mekanisme titip-jual. Unit dikembalikan konsumen akan dijual terlebih dahulu, dan dana akan diberikan setelah unit tersebut laku. Karena itu, prosesnya memakan waktu satu hingga dua bulan.
Marcel juga menyebut bahwa pengembalian dana pada tahap pertama dan kedua telah terlaksana:
- Tahap pertama: 15 konsumen
- Tahap kedua: 25 konsumen
Total sudah 78 konsumen menjalani proses refund. Dari jumlah tersebut, 40 konsumen pada tahap pertama dan kedua telah menerima dana, sementara sisanya masih menunggu penyelesaian tahap ketiga. (***)




