PUPR Rehabilitasi 14 Madrasah di NTB, Basuki: Generasi Mendatang Harus Lebih Pintar
Rehabilitasi ini merupakan amanat dari Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2019.
Konstruksi Media – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berkomiten untuk mendukung peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pembangunan dan rehabilitasi fasilitas pendidikan.
Pada 2022 Ditjen Cipta Karya telah melakukan rehabilitasi sebanyak 14 Madrasah di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, rehabilitasi fasilitas pendidikan merupakan instruksi Presiden Joko Widodo kepada Kementerian PUPR untuk mempercepat pembangunan dan rehabilitasi sekolah, madrasah, dan lanjutan Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) Perguruan Tinggi Negeri (PTN)/PTKIN di seluruh Indonesia.
“Kita lanjutkan pembangunan sarana pendidikan guna mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia. Manfaatkan fasilitas yang sudah dibangun. Generasi mendatang harus lebih pintar karena fasilitasnya lebih baik,” ungkap Basuki.
Sementara, Direktur Prasarana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya Essy Asiah menuturkan sepanjang tahun 2022, Kementerian PUPR telah merehabilitasi dan merenovasi sejumlah 83 Madrasah di Tanah Air dan 14 Madrasah diantaranya terletak di NTB.
Baca Juga : Tahun Depan, PUPR Fokus Selesaikan 5 Tugas Utama
“Ini merupakan amanat dari Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pembangunan, Rehabilitasi/Renovasi Pasar Rakyat, Prasarana Perguruan Tinggi, Prasarana Tinggi Keagamaan Islam dan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,” jelas Essy.
Ia menjelaskan, 14 unit pekerjaan Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah di Provinsi NTB tersebut meliputi MTSN 1 Lombok Barat, MTSN 3 Lombok Tengah, MTSN 3 Lombok Timur, MTSN 4 Lombok Timur, MAN Insan Cendekia Lombok Timur, MAN 2 Lombok Timur, MAN Sumbawa Barat, MIN 4 Sumbawa, MTSN 4 Sumbawa, MAN 2 Sumbawa, MTSN 1 Dompu, MTSN 1 Bima, MTSN 4 Bima, dan MTSN 5 Bima.
Menurut, Kepala BPPW NTB Ika Sri Rejeki, Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah di Provinsi NTB ini dilaksanakan sejak Juni 2022 dan ditargetkan selesai pada April 2023.
“Saat ini progress fisik telah mencapai 50% terhadap kontrak MYC dengan alokasi anggaran sebesar Rp60,6 miliar yang bersumber dari APBN TA 2022-2023,” imbuh Ika.
Sebagaimana diketahui, rehabilitasi ini dilaksanakan oleh PT Lince Romauli Raya – PT Bumi Seran (KSO) dengan lingkup kegiatan berupa pekerjaan persiapan, pekerjaan struktur, pekerjaan arsitektur, pekerjaan elektrikal, dan pekerjaan lanskap bangunan.
“Setelah pelaksanaan pembangunan selesai, kami berharap masyarakat dan pengelola sekolah dapat memperhatikan terkait pemeliharaannya. Sehingga bangunan dapat berfungsi optimal dan tujuan peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan dapat terwujud,” beber Ika.
Baca Artikel Selanjutnya :