
Konstruksi Media – Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, mengapresiasi kinerja PT Vale Indonesia Tbk (PTVI) yang dinilainya berhasil menjalankan praktik pertambangan yang baik di wilayahnya. Ia menyebut PTVI sebagai contoh positif bagi investor lain yang ingin beroperasi di sektor tambang.
“Kalau mau menambang di Luwu Timur, lihat PT Vale. Ini bisa jadi contoh,” ujar Bupati saat mendampingi kunjungan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni di Sorowako, Sulawesi Selatan, pekan lalu.
Kunjungan tersebut turut dihadiri Komisaris MIND ID Grace Natalie, Plt. CEO PTVI Bernardus Irmanto, serta sejumlah pimpinan daerah dan tokoh masyarakat. Bupati menyatakan, meskipun tidak merinci dampak lingkungan secara langsung, kehadiran PTVI dinilai berhasil mengoptimalkan potensi sumber daya alam (SDA) yang besar di Luwu Timur yang disebutnya menyimpan hingga 50% cadangan nikel dunia.
“Kami sangat menyambut investasi yang masuk, tapi tentu kami ingin investasi itu sejalan dengan regulasi dan harapan masyarakat,” imbuhnya.
Pernyataan ini sekaligus menanggapi kritik dari WALHI Sulawesi Selatan, yang sebelumnya menuding operasional PTVI menimbulkan dampak lingkungan dan minim sosialisasi kepada masyarakat.
PT Vale Tegaskan Komitmen Dialog dan Lingkungan
Menanggapi kritik tersebut, PT Vale menegaskan bahwa perusahaan senantiasa mengedepankan dialog terbuka dan transparansi, termasuk dalam kegiatan eksplorasi di Blok Tanamalia.
Perusahaan menyebut dialog intensif telah dilakukan sejak 2021 dengan pemerintah daerah, DPRD, tokoh masyarakat, serta Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dialog formal dilakukan pada 21 Desember 2021 menjelang studi eksplorasi FEL 1, dan kembali dilanjutkan pada 2 Oktober 2024 untuk studi FEL 2.
Baca juga: Hilirisasi Nikel Kian Prospektif, PT Vale Indonesia Diprediksi Makin Moncer
PT Vale juga memastikan bahwa aktivitas pengeboran dilakukan dengan memantau kualitas air, udara, dan tanah secara berkala oleh pihak ketiga untuk menjamin tidak terganggunya ketersediaan air bersih.
Sebagai pemegang izin penggunaan kawasan hutan (PPKH No. 235/2024), perusahaan berkewajiban menjaga kelestarian hutan, satwa liar, dan mendukung pemantauan lapangan oleh otoritas kehutanan.
“PT Vale tidak pernah membatasi akses masyarakat terhadap air bersih, lapangan kerja, maupun kawasan hutan,” tegas manajemen.
Tenaga Kerja Lokal Jadi Prioritas
PT Vale juga menekankan komitmennya dalam pemberdayaan tenaga kerja lokal. Sepanjang 2024, proyek Blok Tanamalia melibatkan 231 pekerja lokal atau sekitar 61% dari total tenaga kerja. Sebanyak 17 di antaranya telah menempati posisi strategis seperti koordinator, leader, dan safety officer.
Selain itu, perusahaan juga menyelenggarakan pelatihan vokasi bagi 80 peserta dari lima desa di Loeha Raya. Para lulusan pelatihan kini telah terserap di berbagai perusahaan tambang.
“Ini bagian dari komitmen kami untuk membangun kapasitas dan membuka jalan bagi masyarakat sekitar untuk berkembang bersama industri,” tutup pernyataan resmi PTVI. (***)