Proyek Subang Smartpolitan Dapat Kucuran US$35 juta Dari IFC
Konstruksi Media – Proyek Subang Smartpolitan di Jawa Barat mendapat kuburan investasi hingga US$35 juta dari International Finance Corporation (IFC).
Kucuran investasi itu didapatkan PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), pengembang Subang Smartpolitan.
Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, emiten SSIA ini menerima pinjaman tahap kedua sebesar US$35 juta dari IFC, anggota World Bank Group.
- ATI Sebut 3.020 Km Jalan Tol Indonesia Siap Menyambut Nataru 2024/2025
- Hutama Karya Garap Pembangunan Gedung Pelayanan Kanker Terpadu di Manado
- Bertemu Delegasi JICA, Kementerian PU Pinta Percepat Proyek Jakarta Sewerage System
“Pinjaman dilindung nilai dengan skema Cross Currency Interest Rate Swap, oleh karena itu SSIA menerima Rp 499,45 miliar dengan tingkat bunga tetap 8,96%. Hingga saat ini, SSIA memiliki sisa US$15 juta paket
pinjaman (dari total fasilitas kredit sebesar US$100 juta yang ditandatangani pada Mei 2018),” ujar VP Head of Investor Relations, Erlin Budiman.
Rincian pinjaman IFC tahap kedua ini yaitu, suku bunga penerimaan nosional yaitu LIBOR 6 bulan ditambah 2,75%. Suku bunga pembayaran nosional, sebesar 8,96% (tetap). Nilai tukar yang digunakan Rp 14.270 per dollar AS. Tanggal jatuh tempo pinjaman ini 15 Juni 2028.
Pinjaman ini merupakan bagian dari total fasilitas kredit sebesar US$ 100 juta yang ditandatangani pada Mei 2018. Saat ini, SSIA memiliki sisa US$ 15 juta paket pinjaman.
SSIA menggunakan dana pinjaman ini untuk mendukung pembangunan hijau berkelanjutan pada proyek Subang Smartpolitan.
Sebelumnya, SSIA telah mencairkan US$ 50 juta atau sekitar Rp 702,5 miliar pinjaman tahap pertama dari IFC pada September 2019 lalu. Pinjaman ini berbunga tetap 10,06% dan jatuh tempo pada 15 Juni 2026.
“SSIA percaya bahwa investasi pertama oleh IFC di perusahaan ini akan menciptakan pasar yang membuka peluang lebih besar untuk masa depan proyek baru Subang City of Industry,” katanya.
SSIA mencatatkan pra-penjualan lahan seluas 7,5 hektare pada bulan Mei 2021 kepada perusahaan teknologi lokal dengan rata-rata harga jual (ASP) US$ 123 per meter persegi. Total nilai penjualan Rp 129,2 miliar.
Perusahaan menargetkan dapat membukukan komitmen penjualan seluas 40 hektare tahun ini dari pengembangan baru, yaitu Subang Smartpolitan ini.
Sementara itu, SSIA menetapkan target marketing sales seluas 20 hektare dari proyek lainnya, Suryacipta City of Industry Karawang.
Prospek pendapatan tahun 2021 diperkirakan naik 15%. Tetapi, SSIA bisa saja merevisi target ini dengan mempertimbangkan dampak COVID-19 hingga akhir 2021.
Portofolio investasi SSIA yang sangat beragam di antaranya Suryacipta City of Industry, Subang Smartpolitan, SAP Karawang, Graha Surya Internusa (akan dibangun kembali menjadi menara SSIA Tower), Hotel Gran Melia Jakarta, Melia Bali Hotel, Jumana Bali (sebelumnya Banyak Tree Ungasan Resort Bali), dan BATIQA Hotels. ***