Proyek Kereta Api Bandara Terkendala Pasokan Oksigen
Konstruksi Media – Proyek pembangunan jalur kereta api (KA) menuju bandara Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sudah mencapai 96 persen.
Namun, proyek ini sempat terkendala pasokan oksigen untuk pengelasan rel.
“Iya sekarang ini kami kekurangan oksigen untuk pengelasan rel karena kini kan fokus digunakan buat medis, padahal masih ada 45 yang belum dilas, segera akan kami koordinasikan untuk menyelesaikan persoalan ini,” ujar PPK Kegiatan Pengembangan Perkeretaapian Area 1 Balai Teknik Perkeretaapian Kelas 1 Wilayah Jawa Bagian Tengah Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Dheky Martin, di Kulon Progo, kemarin.
- ATI Sebut 3.020 Km Jalan Tol Indonesia Siap Menyambut Nataru 2024/2025
- Hutama Karya Garap Pembangunan Gedung Pelayanan Kanker Terpadu di Manado
- Bertemu Delegasi JICA, Kementerian PU Pinta Percepat Proyek Jakarta Sewerage System
Menurutnya, dari total panjang jalur KA, 5,4 km, tinggal menyisakan sekitar 500 meter yang belum terpasang rel. Untuk stasiun di kawasan bandara, sekarang sudah masuk tahap pemasangan overkapping.
“Kalau stasiun bandara sudah dikerjakan oleh PT. Angkasa Pura 1 selaku pengelola bandara YIA. Mereka sudah membuat konstruksi overkappingnya,” ucap Dheky.
Pihaknya memastikan, Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut kini telah masuk tahap akhir yaitu pemadatan balast menggunakan multi tie temper (MTT) untuk selanjutnya dilakukan uji coba rel.
“Untuk pembangunan jalur KA bandara YIA sampai dengan saat ini sudah 96, 32 persen dan hari ini dilakukan pemadatan balast menggunakan mesin MTT atau disebut juga Tamping Machine. MTT berfungsi memadatkan batu-batu (ballast) di bawah rel kereta api agar rel lebih tahan lama,” katanya.
Dheky menjelaskan setelah proses ini rampung tahap selanjutnya adalah uji coba rel. Uji coba pertama nantinya menggunakan lokomotif tanpa gerbong. Jika ini berhasil, akan dilanjutkan uji coba lokomotif dengan rangkaian gerbong.
Adapun serangkaian uji coba tersebut ditargetkan kelar dalam waktu kurang dari sebulan, untuk kemudian jalur KA ini bisa dioperasikan secara terbatas mulai 17 Agustus 2021 mendatang.
“Target kami tetap 17 Agustus mulai operasional, semoga saja dapat berjalan sesuai rencana,” harap Dheky.
Pimpinan Proyek Pembangunan Bandara YIA, Taochid Purnama Hadi mengatakan pembangunan overkapping yang menelan anggaran hingga Rp28 miliar ini akan memiliki lebar 20 meter dan panjang 300 meter.
Nantinya overkapping tersebut akan tersambung dengan stasiun bandara. Untuk stasiun bandara sendiri memiliki luas 1.500 meter persegi dan dapat menampung hingga 200 orang.
“Sementara struktur overkapping di kawasan bandar ini akan menggunakan baja dan atap memakai material metal. Sedangkan untuk fasad bangunan bakal memanfaatkan alumunium dan kaca,” ujarnya.
Dikatakan Taochid untuk mengejar target operasional pada Agustus mendatang, proses pengerjaan akan dilakukan selama 24 jam penuh dengan sistem sif. Pihaknya sudah siapkan tenaga yang dalam pelaksanaannya nanti tetap menerapkan protokol kesehatan.
Seperti diketahui pembangunan jalur KA bandara YIA telah dimulai sejak Desember 2019. Memiliki nilai investasi sebesar Rp 1,1 triliun, jalur ini diklaim bisa mempersingkat waktu tempuh perjalanan dari Bandara YIA menunju Kota Yogyakarta maupun sebaliknya.
Durasi yang terpangkas pun terbilang cukup signifikan, yakni hanya 45 menit, lebih singkat dibanding melewati jalan raya yang bisa memakan waktu hingga 60-90 menit perjalanan. ***