Propan Raya Tegaskan Komitmen Terhadap Produk Ramah Lingkungan
PT Propan Raya menegaskan komitmennya terhadap pembangunan hijau dan menekankan pentingnya regulasi, edukasi, dan kolaborasi dalam mempercepat penerapan green building di Indonesia.
Konstruksi Media — PT Propan Raya menegaskan komitmennya dalam mendukung penerapan green building di Indonesia melalui partisipasinya dalam ajang Green Building Contractor Gathering yang diselenggarakan oleh Green Building Council Indonesia (GBCI) di Green Office Park 9, Tangerang.
Kehadiran Propan Raya dalam acara tersebut bukan sekadar sebagai vendor pendukung, melainkan juga sebagai pelaku industri yang konsisten mengembangkan produk ramah lingkungan sejak lebih dari satu dekade lalu.
Direktur Propan Raya Yuwono Imanto mengungkapkan bahwa dukungan Propan terhadap gerakan green building sudah dimulai sejak tahun 2011, hanya dua tahun setelah GBCI berdiri.
“Sejak awal kami sudah percaya bahwa green building bukan sekadar tren, tapi sebuah kebutuhan. Dukungan kami bukan hanya melalui produk, tapi juga edukasi, sharing session, dan roadshow untuk mengedukasi masyarakat,” ungkap Yuwono saat berbincang dengan Konstruksi Media, Kamis, (23/10/2025).

Menurutnya, semangat Propan dalam mendukung pembangunan hijau diwujudkan dengan mendirikan pabrik Propan Green Coating pada tahun 2019 yang memproduksi cat ramah lingkungan.
“Kami waktu itu menyebutnya Propan Green Coating, tapi istilah yang lebih tepat sekarang adalah green products. Tujuannya menunjukkan bahwa Propan benar-benar berkomitmen terhadap lingkungan,” jelasnya.
Produk-produk Propan seperti cat ramah lingkungan dirancang untuk tidak hanya mempercantik bangunan, tetapi juga mendukung kesehatan penghuninya dengan fitur antibakteri dan bahan alami berbasis tumbuhan.
Lebih lanjut, Yuwono menekankan bahwa penerapan prinsip hijau tidak bisa dilepaskan dari tiga hal utama yakni regulasi, edukasi, dan kolaborasi.
“Untuk mencapai green, pertama harus ada [paksaan] dulu melalui regulasi, lalu edukasi agar masyarakat sadar, dan terakhir kolaborasi antarpihak. Ketika tiga hal itu berjalan bersama, barulah green building benar-benar bisa diterapkan dengan efektif,” tuturnya.
Ia juga mengakui bahwa meski 70 persen produk Propan kini sudah berbasis water–based, permintaan di pasar masih didominasi oleh produk solvent-based.
“Ini tantangan besar. Karena itu, kami terus dorong kesadaran dan regulasi agar industri bisa beralih. Kami bahkan aktif mengundang pihak-pihak seperti Kementerian PU, GBCI, dan kontraktor besar seperti Total Bangun Persada untuk berdiskusi langsung di pabrik kami,” ujar Yuwono.
Melalui ajang Green Contractor Gathering ini, Propan berharap kolaborasi antara pemerintah, asosiasi, dan pelaku industri dapat semakin memperkuat ekosistem bangunan hijau di Indonesia.
“Misi kami bukan hanya peduli pada bisnis dan pelanggan, tapi juga pada manusia dan lingkungan. Itulah cara kami berkontribusi untuk mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan,” tandas Yuwono.




