NewsPerumahan

Program Tiga Juta Rumah, Menteri Ara Jalani Amanat Presiden Prabowo Prioritas Rakyat Kecil

Peran pemerintah sebagai regulator adalah mempermudah, salah satunya dengan cara memfasilitasi seluruh stakeholder terkait. 

Konstruksi Media – Pemerintah melalui Kementerian Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) menyatakan hingga saat ini program bantuan pembiayaan perumahan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dinilai masih yang terbaik.

Hal tersebut dikatakan oleh Menteri PKP Maruarar Sirait ketika menyampaikan sambutan sekaligus pembukaan acara Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) REI (Real Estate Indonesia) Tahun 2024. 

“FLPP menurut kami masih yang terbaik, perlu untuk dilanjutkan dan ditingkatkan,” kata Maruarar Sirait alias Ara, (05/12/2024).

Dia menjelaskan peran pemerintah sebagai regulator adalah mempermudah, salah satunya dengan cara memfasilitasi seluruh stakeholder terkait. 

“Jadi mohon diperhatikan bahwa hingga saat ini kami terus berupaya dalam hal penyediaan lahan maupun hal-hal lain terkait hunian, namun semuanya juga bergantung dengan Menteri-Menteri terkait, pemerintah daerah, dan seluruh stakeholder yang terlibat,” ucap Ara menambahkan.

Dirinya menekankan bahwa pesan dari Presiden dalam menjalankan program tiga juta rumah tersebut adalah selalu memperhatikan keberpihakan kepada rakyat kecil / menengah ke bawah.

Sementara, pada kesempatan yang sama, Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho menjadi salah satu narasumber dalam Rakernas tersebut yang bertajuk “Sinergi REI Bersama Pemerintah Untuk Mewujudkan Program 3 Juta Rumah”, menyampaikan definisi dari Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) memang perlu diperluas untuk mengakomodir Masyarakat yang memiliki penghasilan tanggung namun belum memiliki huniannya sendiri.

Terkait kesiapan BP Tapera dalam pemenuhan Program Tiga Juta Rumah, Heru mengungkapkan bahwa perlu dukungan dari para stakeholder, seperti kesiapan penyediaan hunian dari para pengembang perumahan hingga pihak regulator terkait dalam mengakomodir pemenuhan syarat dan batasan penerima bantuan, seperti melakukan relaksasi pada tahap BI Checking.

Lebih lanjut Heru menyampaikan bahwa BP Tapera sebagai  Operator Investasi Pemerintah (OIP) dalam menyalurkan dana FLPP sudah mengusulkan berbagai upaya ke regulator dan pemegang kebijakan terkait kesiapan penyaluran di awal tahun. 

“Kami memahami benar kondisi teman-teman pengembang, jadi kita sama-sama berharap yang terbaik. Karena anggaran FLPP bersumber dari APBN, sehingga prosedurnya pun juga harus sesuai dengan ketentuan,” imbuh Heru.

Tercatat berdasarkan dashboard dari BP Tapera, telah tersalurkan dana FLPP per 29 November 2024 sebanyak 197.940 unit senilai Rp24,279 triliun. Penyaluran ini tersebar di 11.437 perumahan yang dibangun oleh 7.340 pengembang yang disalurkan dari 37 bank penyalur yang bekerja sama dengan BP Tapera yang tersebar di 37 provinsi dan 396 kabupaten/kota.

Baca Juga :

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp