Metode simulasi sistem industri ini banyak dimanfaatkan dalam bidang Riset Operasional dan Ilmu Manajemen. Nurhadi menjelaskan bahwa penerapan metode ini harus mempertimbangkan kompleksitas masalah serta perkembangan teknologi komputasi. “Faktor-faktor inilah yang mendorong berkembangnya inovasi di bidang ini,” ungkapnya.
Dalam upaya mengembangkan risetnya, pria kelahiran Magetan ini menerapkan simulasi sistem industri untuk mengevaluasi prosedur alokasi dermaga di pelabuhan. Ia mengembangkan model Discrete Event Simulation (DES) yang membantu optimalisasi penggunaan dermaga, mengurangi waktu tunggu kapal, dan meningkatkan produktivitas pelabuhan.
Tak hanya fokus pada riset, anggota Laboratorium Pemodelan Kuantitatif dan Rekayasa Kebijakan Sistem Industri ITS ini juga aktif memberikan pendampingan untuk memecahkan masalah industri, baik di tingkat pemerintah maupun masyarakat. Atas kontribusinya, ia dipercaya sebagai Ketua Umum Badan Kerjasama Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Industri Indonesia (BKSTI) untuk periode 2023–2026.
Melalui berbagai inisiatif tersebut, Nurhadi menyampaikan bahwa penelitiannya berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin 9 dan 12. Ia berharap riset ini dapat memberikan dampak luas dalam menyelesaikan tantangan industri di Indonesia. “Semoga metode ini mampu mendorong kemajuan industri nasional dan mengurangi risiko permasalahan di masa depan,” tuturnya. (***)
