
Dengan berbagai keunggulan di bidang komputasi material, Indonesia memiliki potensi besar untuk menunjang rencana pemerintah dalam mencapai net zero emission. Prof. Irfan menegaskan bahwa bidang ini perlu mendapatkan perhatian lebih, khususnya dalam pengembangan eksplorasi, karakterisasi, hingga proses manufaktur material. “Komputasi material berperan penting dalam inovasi dan efisiensi kerja yang mendukung keberlanjutan,” paparnya.

Lebih jauh, ia menyoroti keselarasan bidang ini dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Secara khusus, komputasi material berkontribusi pada SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) dengan mendorong inovasi pengembangan material yang efisien dan berkelanjutan. Selain itu, juga berperan dalam pencapaian SDG 7 (Energi Bersih dan Terjangkau) melalui optimasi material untuk energi terbarukan.
Terakhir, Kepala Program Studi Pascasarjana (S2) Departemen Teknik Material dan Metalurgi ITS periode 2019-2024 ini berharap agar bidang komputasi material terus berkembang dan mendapatkan perhatian lebih luas. “Saya berharap lebih banyak peneliti dan mahasiswa yang tertarik untuk mendalami bidang ini, sehingga dapat berkontribusi pada kemajuan keilmuan dan industri di Indonesia,” pungkasnya. (***)