Pro Kontra Pohon Hayat Logo IKN Nusantara Karya Aulia Akbar
Di era Jokowi itu, ide atau gagasan-gagasan itu sangat dimuliakan. Jadi, desainer bukan hanya dikasih brief, lalu dia mengerjakan, terus selera penguasa jadi dominan. Menurut saya, proses logo IKN ini sangat serius.
Konstruksi Media – Logo Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang dinamakan “Pohon Hayat” menuai pro dan kontra dari warganet. Bahkan ada netizen yang menyebut konteks Pohon Hayat karya Aulia Akbar ada di dalam Alkitab.
“Namanya Pohon Hayat. Kalau punya Alkitab terjemahan lama (TL) terbitan 1958, sila buka Kitab Wahyu 22:2,” kata warganet bernama Alexander Siagian.
Ayat tersebut berbunyi: “Maka di tengah-tengah jalan negeri itu dan seberang-menyeberang sungai itu ada Pohon Hayat yang berbuah dua belas jenis; maka tiap-tiap bulan berbuah, dan segala daun pohon itu untuk menyembuhkan segala bangsa.” (Wahyu 22:2 TL).
Di sisi lain ada netizen yang sangat tendensius menilai, “Logo IKN mirip lambang Dajjal,” kata warganet akun Jodiana.
Namun, tudingan itu nyatanya hanya asumsi liar.
Menurut Presiden Joko Widodo (Jokowi), tema “Pohon Hayat” ini bisa diartikan juga sebagai pohon kehidupan.
Di dalam logo “Pohon Hayat”, kata Jokowi, terdapat makna filosofi yang sejalan dengan semangat pembangunan IKN. Baginya, logo tersebut turut menumbuhkan rasa bangga dengan jati diri bangsa Indonesia.
“Sebagai negara, bangsa besar, dan majemuk,” kata Presiden Jokowi dikutip dari akun Twitter @jokowi di Jakarta, Sabtu (3/6/2023).
Adapun logo IKN karya Aulia Akbar ini terpilih melalui voting terbuka yang diikuti lebih dari 500.000 pemilih di seluruh Tanah Air.
Disebut dalam data IKN_ID, Pohon Hayat Nusantara ini terinspirasi oleh bentuk penghayatan simbolisme pohon dari barat sampai timur Indonesia, yang menjadi sumber kehidupan sekaligus kekayaan hayati yang melimpah di ekologi bumi Indonesia.
“Makna 5 akarnya melambangkan Pancasila, 7 batangnya mewakili pulau besar, dan 17 kembang mekar menjadi simbol kemerdekaan yang abadi,” dikutip dari keterangan resmi IKN_ID.
Merespons pro dan kontra logo IKN, Pakar Desain Zamzami Almakki justru mengapresiasi sayembara logo IKN yang digelar secara terbuka sejak awal. Dia enggan membahas polemik yang mencuat di media sosial.
Ia mengaku mengamati seluruh proses sayembara ini sedari awal, karena dirinya memang berada di dalam lingkaran para desainer yang tergabung dalam Asosiasi Desainer Grafis Indonesia atau ADGI.
Zamzami bahkan sangat mengikuti proses kurasi logo hingga 10 dan kemudian mengerucut menjadi 5.
Kepada para pengurus ADGI, Pengajar Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Multimedia Nusantara ini sempat menanyakan soal keterlibatan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab ia mengagumi selera Presiden Jokowi yang sangat segar sebagai pemimpin.
“Saya nanya, bagaimana sih sebenarnya Presiden Jokowi di proses ini? Terlibat atau enggak? (Dijawab) terlibat mas, benar-benar terlibat,” ucap Zamzami dikutip dari NU Online, Jumat (2/6/2023).
Keterlibatan Jokowi, kata dia, dalam setiap sayembara logo di negeri ini adalah untuk memberikan gambaran ide atau gagasan yang akan dibuat menjadi logo.
“Di era Jokowi itu, ide atau gagasan-gagasan itu sangat dimuliakan. Jadi, desainer bukan hanya dikasih brief, lalu dia mengerjakan, terus selera penguasa jadi dominan. Menurut saya, proses logo IKN ini sangat serius,” jelas Zamzami.
- Memaknai Refleksi Pidato Presiden Prabowo Subianto
- Pemerintah Canangkan Gerakan Nasional Gotong Royong Bangun Rumah untuk Rakyat
- Luar Biasa!, Laba Bersih WEGE Melonjak 121,32% di Kuartal III 2024
- Kuartal III 2024, Jasa Marga Bukukan Pendapatan Usaha Rp13,86 Triliun
- Kiat Sukses WSBP Laksanakan Transformasi Bisnis Perusahaan
Sayembara logo IKN Nusantara dimulai sejak September 2022 dengan melibatkan 509 desainer yang berpartisipasi dalam ajang ini. Proses pemilihannya pun sangat terbuka, dilakukan melalui situs resmi IKN Nusantara atau www.ikn.go.id.
Selama rentang waktu 4 April hingga 20 Mei 2023 total suara mencapai 500.260. Masyarakat dipersilakan memilih logo terbaik dari 5 desain yang lolos kurasi untuk dipertandingkan. Masing-masing desainer yang desain logonya berhasil masuk kurasi itu, secara terbuka mempresentasikan gagasan atau idenya melalui akun Youtube ADGI Pusat.
Kemudian, Aulia Akbar berhasil memenangkan sayembara dengan judul logo desain Pohon Hayat. Ia memperoleh 133 ribu suara atau 26,6 persen dari total jumlah suara sebanyak 500 ribu lebih.