Konstruksi Media — Sebagai wujud nyata komitmen menghadirkan layanan kesehatan yang aman, terpercaya, dan berorientasi pada keunggulan klinis dengan ketulusan hati, Primaya Hospital Tangerang resmi meluncurkan Layanan Thalasemia Terpadu. Kehadiran layanan ini menjadi langkah strategis dalam memperluas akses sekaligus meningkatkan kualitas penanganan penyakit genetik dan kronis di wilayah Banten dan sekitarnya.
Menurut data Kementerian Kesehatan RI, terdapat lebih dari 10.000 pasien Thalasemia di Indonesia, sementara sekitar 3–10 persen penduduk diperkirakan menjadi pembawa sifat (carrier). Di wilayah Banten, termasuk Tangerang, kasus Thalasemia terus meningkat setiap tahun. Kondisi tersebut mendorong Primaya Hospital untuk menghadirkan pusat layanan terpadu yang mampu memberikan perawatan jangka panjang dengan pendekatan multidisiplin dan teknologi modern.
Dengan kehadiran layanan baru ini, Primaya Hospital Tangerang memperkuat posisinya sebagai salah satu rumah sakit rujukan Thalasemia di wilayah Banten, melengkapi jejaring layanan hematologi anak yang telah terintegrasi dalam Primaya Hospital Group.
“Kami memahami bahwa Thalasemia bukan hanya penyakit medis, tetapi perjalanan panjang yang membutuhkan dukungan menyeluruh. Melalui layanan ini, Primaya Hospital Tangerang hadir sebagai sahabat bagi pasien dan keluarga — memberikan perawatan terpadu dengan hati dan semangat untuk membantu mereka menjalani hidup yang lebih berkualitas,” ujar dr. Jocelyn Adrianto, MARS, FISQua, Direktur Cluster Jakarta & Banten, Primaya Hospital.

Layanan Thalasemia Terpadu menggabungkan keunggulan klinis dan fasilitas modern melalui kolaborasi antara dokter anak konsultan hematologi-onkologi, dokter penyakit dalam, serta tim laboratorium dan farmasi. Pendekatan ini memastikan terapi yang aman, efektif, dan berkesinambungan sesuai standar keselamatan pasien yang menjadi prioritas utama Primaya Hospital.
Beberapa fasilitas unggulan dalam layanan ini meliputi:
- Laboratorium hematologi lengkap dengan pemantauan rutin;
- Layanan transfusi darah berkala di bawah pengawasan dokter spesialis;
- Ruang perawatan ramah anak dan dewasa dengan lingkungan yang nyaman.
Baca juga: Primaya Hospital Karawang Luncurkan Wellness Center, Dorong Rumah Sakit Jadi Mitra Sehat Sejak Dini
Tak hanya berfokus pada aspek medis, Primaya Hospital Tangerang juga menyediakan program edukasi keluarga pasien dan layanan konseling psikologis untuk membantu pasien dan keluarga beradaptasi dengan kondisi kronis. Edukasi ini mencakup pentingnya skrining pranikah dan pemeriksaan genetik sebagai langkah pencegahan dini, sejalan dengan misi Primaya dalam membangun kesadaran masyarakat terhadap kesehatan keluarga.
Peluncuran layanan ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten, perwakilan Primaya Hospital Group, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Tangerang, serta komunitas Thalasemia Indonesia. Acara dimeriahkan dengan seremonial pembukaan ruang Thalasemia, sesi edukatif tentang deteksi dini, serta talkshow bersama komunitas pasien.

“Kami ingin memastikan setiap pasien Thalasemia di Banten mendapatkan perawatan yang layak, mudah dijangkau, dan diberikan dengan penuh ketulusan. Dengan dukungan berbagai pihak, kami berharap layanan ini dapat membantu lebih banyak keluarga menjalani hidup yang lebih sehat dan produktif,” jelas dr. Putri Syam, B. Med, Sc., MARS., MM, Direktur Primaya Hospital Tangerang.
“Ke depan, kami juga akan terus berkolaborasi dengan komunitas Thalasemia dan Dinas Kesehatan untuk memperluas edukasi serta skrining masyarakat,” tambahnya.
Langkah ini sejalan dengan misi Primaya Hospital Group (PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk; IDX: PRAY) untuk membangun ekosistem kesehatan yang berkelanjutan dan merata bagi seluruh masyarakat Indonesia.
“Sebelumnya, layanan Thalasemia telah tersedia di Primaya Hospital Bekasi Barat, Primaya Hospital Karawang, dan Primaya Evasari Hospital. Kini, dengan hadirnya layanan Thalasemia di Primaya Hospital Tangerang, kami semakin menegaskan komitmen sebagai solusi kesehatan terpercaya yang menghadirkan pelayanan inklusif, modern, dan penuh ketulusan hati,” tutup dr. Jocelyn. (***)
