Prabowo Resmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Layani 380 Ribu Pengguna per Hari
Stasiun Tanah Abang Baru yang mampu melayani hingga 380 ribu pengguna per hari, dan menjadi simbol transformasi transportasi publik nasional, memperkuat integrasi antarmoda, dan mendukung pengurangan emisi karbon.
Konstruksi Media — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru, pada Selasa (4/11).
Dalam peresmian tersebut, Prabowo didampingi oleh Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Menteri Sekretaris Negara, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Kepala Badan Komunikasi Pemerintah, Gubernur Provinsi Daerah Khusus Jakarta, Sekretaris Kabinet, serta Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) beserta jajaran KAI Group.
Peresmian ini menjadi tonggak penting modernisasi sistem perkeretaapian nasional sekaligus upaya peningkatan pelayanan publik di pusat mobilitas ibu kota.
Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah dalam menghadirkan stasiun yang modern, inklusif, dan berorientasi pada pelanggan.
Menurutnya, Stasiun Tanah Abang Baru merupakan simbol transformasi layanan publik yang mengutamakan efisiensi pergerakan penumpang dan memperkuat konektivitas antarmoda.

Dengan peningkatan kapasitas hingga 380 ribu pengguna per hari, stasiun ini berperan besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi perkotaan dan pengurangan emisi karbon melalui penggunaan transportasi publik yang lebih masif.
Bobby menjelaskan bahwa KAI terus memperkuat peran dalam menyediakan layanan transportasi publik yang terjangkau melalui skema Public Service Obligation (PSO) dari pemerintah. Hingga September 2025, KAI telah melayani lebih dari 13,15 juta pelanggan PSO untuk kereta jarak jauh dan lokal, meningkat dari tahun sebelumnya.
Selain itu, layanan subsidi juga hadir melalui KAI Commuter di berbagai wilayah serta LRT Jabodebek dan KA Bandara di Medan dan Yogyakarta.
“Melalui KAI Commuter, kami menjalankan 1.141 frekuensi perjalanan setiap hari di Jabodetabek, Merak, dan Bandara Soekarno-Hatta,” kata dia.
Perkuat Sistem Transportasi Massal
Sementara itu, Menteri Perhubungan RI Dudy Purwagandhi menyampaikan bahwa pembangunan Stasiun Tanah Abang Baru merupakan langkah strategis dalam memperkuat sistem transportasi massal yang aman, nyaman, dan inklusif.
Setelah pembangunan tahap pertama, kapasitas stasiun meningkat hampir tiga kali lipat dari 141 ribu menjadi 380 ribu penumpang per hari, dengan empat peron dan enam jalur yang mampu melayani rangkaian hingga 12 gerbong.

Proyek dengan nilai Rp380,93 miliar ini menjadi hasil kolaborasi lintas kementerian dan lembaga, termasuk Kementerian Keuangan, Bappenas, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan BUMN.
Tahap kedua pembangunan direncanakan pada tahun 2027, meliputi penambahan lift, pelebaran concourse peron, serta peningkatan fasilitas bagi penyandang disabilitas. Frekuensi perjalanan lintas Tanah Abang–Serpong–Rangkasbitung juga akan ditingkatkan menjadi setiap 4–6 menit.
Dudy menegaskan bahwa upaya elektrifikasi jaringan kereta dan pengembangan layanan logistik berbasis rel akan menjadi prioritas pemerintah dalam membangun sistem transportasi yang efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo Subianto menyebut kehadiran Stasiun Tanah Abang Baru sebagai simbol kemajuan transportasi publik nasional yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Ia menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen memperluas jaringan kereta api hingga ke Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi guna menekan biaya logistik dan meningkatkan daya saing ekonomi nasional.
“Kereta api akan menjadi fokus pemerintah. Kita telah menyetujui tambahan 30 rangkaian kereta baru senilai hampir Rp5 triliun. Kalau untuk rakyat banyak, saya tidak ragu, karena rakyat selalu nomor satu,” kata Prabowo.
Ia menutup sambutan dengan pesan agar KAI terus mengabdi kepada bangsa, karena kereta api adalah kebanggaan bersama rakyat Indonesia.




