HeadlineINFONews

PMA di Aceh Capai USD10,3 Juta di Kuartal I/2025, Sektor Pertambangan Masih Unggul

Angka ini menunjukkan geliat positif iklim investasi di provinsi ujung barat Indonesia.

Konstruksi Media – Realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Provinsi Aceh pada triwulan pertama 2025 tercatat mencapai USD10,3 juta. Angka ini menunjukkan geliat positif iklim investasi di provinsi ujung barat Indonesia.

Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh, Rahmadhani, menyatakan pihaknya terus mendorong kemudahan berusaha dan perizinan bagi investor yang ingin menanamkan modal di Aceh.

“Kami terus berupaya menghadirkan lebih banyak kegiatan investasi di berbagai sektor unggulan, dengan memberikan kemudahan perizinan sebagai prioritas,” ujar Rahmadhani di Banda Aceh, Selasa (22/7/2025).

Pertambangan Dominan, Disusul Perkebunan dan Transportasi

Sektor pertambangan menjadi penyumbang investasi terbesar dengan nilai USD 3,6 juta, disusul sektor tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan sebesar USD2,6 juta, serta sektor transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi senilai USD2,3 juta.

Menurut Rahmadhani, sektor pertambangan masih menjadi primadona investor, namun tetap dijalankan dengan memperhatikan prinsip keberlanjutan melalui pendekatan Environmental, Social, and Governance (ESG).

Banda Aceh Jadi Lokasi Investasi Terbesar

Dari sisi geografis, Kota Banda Aceh menjadi lokasi investasi PMA tertinggi, diikuti oleh Kabupaten Gayo Lues dan Aceh Tamiang.

Baca juga: Aceh Jadi Lokasi Pertama di Asia Terapkan Teknologi CCS Skala Industri

Negara asal investor pada periode ini meliputi Belgia, Seychelles, dan Singapura, mencerminkan ketertarikan global terhadap potensi sumber daya dan iklim investasi di Aceh.

“Aceh adalah daerah yang aman dan nyaman, sangat cocok dan layak untuk berinvestasi,” tambah Rahmadhani.

Target PMA 2025 Lebih Tinggi dari Tahun Lalu

Pemerintah Aceh terus membenahi berbagai infrastruktur pendukung investasi. Upaya ini dilakukan untuk memperkuat daya tarik Aceh di mata investor, sekaligus mendorong terbukanya lapangan kerja baru bagi masyarakat.

Sebagai perbandingan, pada tahun 2024, realisasi PMA di Aceh mencapai USD76,7 juta, dengan sektor utama berasal dari industri listrik, air, dan gas.

Pemerintah optimistis capaian tahun ini dapat melampaui tahun sebelumnya, seiring peningkatan minat investor terhadap berbagai sektor strategis di Aceh. (***)

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp