ENERGIRenewable

PLTU Jawa 9 & 10 Produksi Listrik Pakai Hidrogen dan Amonia Hijau

MoU merupakan kesepakatan kedua pihak untuk melakukan studi bersama untuk mengembangkan roadmap dan perencanaan atas permintaan dan rantai pasokan amonia hijau di Indonesia.

Konstruksi Media (9/9/2023) – Pembangkit Listrik Ultra Selective Catalytic Reduction (USCR) Jawa 9 dan 10 akan menjadi pembangkit hybrid pertama yang menggunakan amonia hijau dan hidrogen hijau. Hal ini ditandai dengan nota kesepakatan antara PT Indo Raya Tenaga (IRT) sebagai pemilik dan operator PLTU Jawa 9 dan 10 dengan Doosan Enerbility yang disaksikan oleh pemerintah kedua negara yakni Indonesia dan Korea Selatan dalam rangkaian Pertemuan Meja Bundar Bisinis KTT ASEAN, Kamis (7/9).
Penggunaan amonia hijau dan hidrogen hijau diharapkan mendukung kebijakan net zero emission.

“Kenapa PLTU Jawa 9 & 10 menginisiasikan green ammonia, karena seperti kita ketahui Jawa 9 dan 10 merupakan satu-satunya pembangkit yang menggunakan teknlologi SCR di Indonesia. Karena adanya teknologi itu, Jawa 9 & 10 bisa dianggap sebagai power plant hybrid yang menjadikan amonia sebagai bahan bakar hingga 60%-nya. Nah, hal itu sudah di-review dengan PLN engineering dan hasilnya memuaskan,” kata President Director Indo Raya Tenaga Peter Wijaya dalam keterangannya dikutip Sabtu, (9/9/2023).

Peter menjelaskan, MoU merupakan kesepakatan kedua pihak untuk melakukan studi bersama untuk mengembangkan roadmap dan perencanaan atas permintaan dan rantai pasokan amonia hijau di Indonesia. Diakuinya, hingga saat ini, belum ada pembangkit yang menggunakan amonia hijau dan hidrogen hijau secara komersial.

Baca juga: Arahan Jokowi, PLN Siap Pasok Listrik Papua Nugini

Namun, hasil review yang dilakukan pihaknya bersama pemangku kepentingan di Korea, seperti Kepco (Korea Electric Power Corporation) Research Institute, kemudian Komipo (Korea Midland Power Co Ltd), dan pabrikan yaitu Doosan, beberapa waktu lalu, menyimpulkan hal sangat positif. Hasilnya boiler pada pembangkit berteknologi SCR ini memang bisa menggunakan amonia hijau dan hidrogan hijau sampai 60% dari materi energi yang dipakai guna produksi listriknya.

Langkah ini didukung oleh pemerintah Korea dan Indonesia. Hal tersebut ditegaskan dengan kehadiran Menteri Perdagangan Korea, Dukgeun Ahnr dan Menteri Kordinator Maritim dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan dalam agenda MoU tersebut.

Shin Dongkyu, Vice President dari Doosan Power menambahkan, pihaknya selama ini mengembangkan beragam inovasi teknologi maju yang bertujuan menciptakan produk-produk ramah lingkungan dan mendukung tercapainya net zero emission.

Baca juga: MoU PLN-Perusahaan Korea, Siap Implementasi Teknologi CCUS di PLTU

“Senantiasa kami berupaya menciptakan produk berteknologi tinggi yang ramah lingkungan,” katanya.

Peter menambahkan, kesepakatan itu adalah upaya manajemen Jawa 9 & 10, untuk memperluas kapabilitasnya sebagai pembangkit hybrid sekaligus menjawab tantangan dalam menciptakan permintaan dan rantai pasokan amonia hijau di Indonesia.

“Ini juga menegaskan keseriusan dalam mengembangkan pasar amonia hijau dan hidrogen hijau di Indonesia ini,” ucapnya.

Baca artikel lainnya:

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp