
Konstruksi Media – Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Wilayah Riau dan seluruh pengurus cabang resmi dilantik dalam prosesi khidmat di Cititel Hotel Pekanbaru. Pelantikan ini menjadi tonggak penting untuk memperkuat kolaborasi antara profesi insinyur dan pemerintah daerah dalam mendukung pembangunan berbasis hilirisasi dan reindustrialisasi di Provinsi Riau.
Ketua Umum PII Pusat, Dr.-Ing. Ir. Ilham Akbar Habibie, MBA., IPU., melantik Ir. Ulul Azmi, ST., CST., IPM., ASEAN Eng. sebagai Ketua PII Wilayah Riau. Ia juga meresmikan kepengurusan cabang PII dari enam daerah: Pekanbaru, Siak, Pelalawan, Dumai, Bengkalis, dan Rokan Hulu. Sementara itu, cabang Kampar dan Indragiri Hilir masih dalam masa periodisasi sebelumnya.
Ulul Azmi mencatat sejarah sebagai Ketua PII Wilayah termuda se-Indonesia sejak organisasi ini berdiri 73 tahun lalu—menjadi simbol regenerasi kepemimpinan dan semangat baru bagi insinyur muda.
Acara pelantikan turut dihadiri oleh unsur Forkopimda Riau, kepala daerah, pimpinan perguruan tinggi, mitra industri, serta tokoh masyarakat.

Dalam sambutannya, Ilham Habibie menegaskan bahwa peran insinyur kini tidak hanya teknis, tetapi strategis dalam pembangunan nasional, termasuk mendorong hilirisasi dan reindustrialisasi daerah.
“Insinyur tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tapi juga membentuk struktur sosial dan ekonomi masa depan. Reindustrialisasi tidak akan berhasil tanpa peran insinyur yang memahami sistem dari hulu ke hilir,” tegas Ilham.
Ia juga menyoroti peran PII sebagai kekuatan moral dan intelektual bangsa, bukan sekadar organisasi profesi.
“Kami ingin insinyur Indonesia tidak hanya unggul secara teknis, tapi juga beretika, visioner, dan menjadi agen perubahan,” tambahnya.
Kepala Dinas PUPRPKPP Provinsi Riau, Muh. Arief Setiawan, MT., mewakili Gubernur Riau, menyampaikan apresiasi atas pelantikan ini dan menyebut PII sebagai mitra strategis pemerintah.
“Pembangunan tidak cukup dengan anggaran dan kebijakan. Dibutuhkan kompetensi teknis, inovasi, dan integritas profesi. Di sinilah peran insinyur sangat vital,” ujar Arief.
Ia menyebut saat ini Riau tengah mendorong berbagai program strategis, seperti pengembangan kawasan industri, peningkatan konektivitas, serta hilirisasi sumber daya alam, yang membutuhkan sinergi erat dengan PII.
Baca juga: BKTI-PII Gelar Seminar Nasional dan Konvensi Wilayah Pertama di Riau
Ketua PII Wilayah Riau, Ir. Ulul Azmi, menyatakan pelantikan ini adalah awal dari penguatan kontribusi insinyur dalam pembangunan daerah. Ia menargetkan terbentuknya empat cabang baru di Rokan Hilir, Indragiri Hulu, Kuantan Singingi, dan Kepulauan Meranti dalam waktu dekat.
Ulul juga memaparkan kegiatan penanaman 730 pohon yang digelar pada 23 Mei 2025 di Politeknik Kampar untuk memperingati HUT ke-73 PII, yang turut dihadiri cendekiawan nasional Rocky Gerung.
“Kegiatan ini mencerminkan tanggung jawab insinyur tidak hanya terhadap pembangunan fisik, tetapi juga terhadap keberlanjutan ekologi,” ujar Ulul.
Sebagai bagian dari rangkaian pelantikan, malam harinya digelar Malam Insinyur Berbudaya—agenda reflektif yang mempertemukan nilai kearifan lokal dengan peran keinsinyuran.

“Insinyur juga adalah penjaga nilai dan peradaban. Kita membangun lebih dari sekadar infrastruktur—kita juga membangun harmoni sosial,” ucapnya.
Ulul mengakhiri sambutannya dengan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung, dan menyerukan kolaborasi berkelanjutan untuk menjadikan Riau sebagai provinsi dengan semangat keinsinyuran yang kuat dan relevan.
Pelantikan ini juga dirangkai dengan diskusi strategis bertema “Insinyur dan Reindustrialisasi Riau”, pertunjukan budaya Melayu, serta forum silaturahmi antar pengurus wilayah dan cabang.
Dengan pelantikan ini, PII Wilayah Riau menegaskan perannya sebagai mitra strategis pemerintah dan industri dalam membangun Riau yang tangguh, inovatif, dan berdaya saing tinggi di era transformasi nasional. (***)