Konstruksi Media — Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Wilayah Riau berkolaborasi dengan Asosiasi Migas Mineral Construction Sea Indonesia (AMMCSI) sukses menyelenggarakan Webinar Nasional bertajuk “Basic Oil & Gas Technical Surface Facility Operation & Engineering”, Minggu (20/7/2025). Kegiatan ini menjadi wadah strategis peningkatan kapasitas dan profesionalisme insinyur dalam memahami fasilitas permukaan (surface facility) sektor hulu migas.
Webinar dibuka oleh Wakil Ketua Umum PII, Prof. Dr. Ir. Agus Taufik Mulyono, S.T., M.T., IPU, ASEAN Eng., yang menggarisbawahi pentingnya pengembangan profesi berkelanjutan (Continuing Professional Development) serta sinergi antarorganisasi keinsinyuran dalam menghadapi tantangan industri energi ke depan.
“Saya mengapresiasi PII Riau dan AMMCSI atas inisiatif membangun kompetensi SDM energi yang tidak hanya andal secara teknis, tetapi juga menjunjung tinggi etika profesi dan integritas,” ujar Agus.
Sebagai pembicara utama, Ir. Muhammad Riandhy A.Y., S.T., M.Eng., IPM, ACPE, C.Eng., MIMEchE, CACS menekankan bahwa fasilitas permukaan adalah penghubung vital antara eksplorasi energi dan kebutuhan masyarakat. Menurutnya, penguasaan terhadap proses pemisahan, tekanan, pemrosesan fluida, hingga integrasi teknologi digital dan prinsip keberlanjutan menjadi syarat utama bagi insinyur migas masa kini.
“Fasilitas permukaan bukan sekadar perangkat teknis, tapi merupakan jantung sistem distribusi energi nasional. Profesionalisme dan kemampuan adaptif sangat menentukan daya saing insinyur di era transisi energi,” tegas Riandhy.
Baca juga: PII Riau Apresiasi Lima Institusi Strategis Transportasi dalam Momentum Pelantikan Pengurus Baru
Salah satu narasumber, Reza Marzuki Putra, S.T., yang juga Co-Founder AMMCSI, membagikan praktik teknis berbasis pengalaman lapangan. Ia menyoroti pentingnya kesiapan insinyur muda menghadapi dinamika industri yang makin terintegrasi dengan energi baru dan terbarukan.
“Diskusi yang berkembang sangat positif. Antusiasme peserta menunjukkan bahwa generasi muda insinyur siap menjawab tantangan energi masa depan dengan pendekatan yang kolaboratif dan berkelanjutan,” kata Reza.
Sesi penutupan disampaikan oleh Ir. Ulul Azmi, S.T., M.Si., CST., IPM., ASEAN Eng., Ketua PII Wilayah Riau, yang mengingatkan bahwa penguasaan teknologi harus dibarengi kesadaran akan keselamatan kerja, tanggung jawab lingkungan, dan komitmen terhadap keberlanjutan.
“Dunia migas tidak cukup hanya dikuasai secara teknis. Ia juga menuntut tanggung jawab moral terhadap keselamatan, lingkungan, dan masa depan energi bangsa,” tandas Ulul Azmi.
Webinar yang dimoderatori oleh Mohammad Fajar Afrilia Yunanta, Founder AMMCSI, diikuti peserta lintas daerah dan institusi, menunjukkan kuatnya semangat kolaborasi komunitas insinyur dalam membangun ekosistem energi Indonesia yang tangguh dan beretika. (***)
