Konstruksi Media – Ketua Umum Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO) Peter Frans mengatakan, telah memiliki Lembaga Sertifikasi (LS) yang dapat dimanfaatkan anggota maupun di luar anggota sesuai dengan amanat Peraturan Menteri PUPR No. 10/2020 tentang Akreditasi Asosiasi Konstruksi.
Menurut dia, tak semua asosiasi konsultan konstruksi mendapat akreditasi dari Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK). “LS INKINDO memiliki struktur organisasi yang terpisah dengan asosiasi INKINDO,” kata Peter kepada Konstruksi Media, beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan, LS INKINDO merupakan lembaga sertifikasi independen yang dapat dimanfaatkan badan usaha penyedia jasa konsultan untuk mendapat sertifikat kompetensi.
Menurut Peter, LS INKINDO tak hanya memberi layanan kepada lebih kurang 6.300 anggotanya. Namun, kata dia, bisa dimanfaatkan konsultan dari asosiasi lain yang tidak mendapat register dari LPJK.
“Kita sudah siap 100 persen, tinggal menyingkronkan sistem dan mengoneksikan. Daftar di OSS keluar juga di OSS, tidak melalui INKINDO. Sehingga, orang mau buat sertifikasi perusahaan tidak perlu datang ke INKINDO, mau di Amerika juga bisa,” ujar Peter kepada Konstruksi Media, beberapa waktu lalu.
Peter mengatakan, selama pandemi beberapa anggota INKINDO sempat mati suri, terutama kelas menengah ke bawah. Pasalnya, kata dia, alokasi anggaran DAK/DAU pemerintah daerah terkoreksi.
“Karena dananya yang dipotong, dialihkan untuk penanganan pandemi, jadi mereka tidak bisa apa-apa,” kata dia.
Baca juga: Tol Japek II Selatan Siap Pecahkan Kemacetan Mudik Lebaran
Menurut Peter, pemain kecil mati suri lantaran kena imbas dari badai pandemi yang menyerang Indonesia. Namun, kata dia, jika ada dana yang bisa digunakan bakal ada pertumbuhan konsultan kecil di Tanah Air.
“Konsultan ini jualan otak, brainware. Selalu saya bilang, tidak ada negara maju tanpa konsultannya yang maju, tidak ada negara hebat tanpa konsultannya yang hebat. Konsultan ini yang membangun peradaban,” ujar Peter Frans.
Untuk informasi, INKINDO merupakan Asosiasi Perusahaan Jasa Konsultan di Indonesia yang didirikan pada tanggal 20 Juni 1979 di Jakarta. Salah satu asosiasi tertua, fusi dari Ikatan Konsultan Indonesia (IKINDO) yang didirikan pada tanggal 10 Februari 1970 dan Persatuan Konsultan Teknik Pembangunan Indonesia (PKTPI).
Anggota INKINDO tak hanya berkaitan dengan masalah konstruksi, ada juga badan usaha di luar kontruksi, seperti pertahanan, pendidikan, lingkungan hidup dan lainnya.
Sebanyak 17 bidang dilayani INKINDO dengan 6334 anggota perusahaan Jasa Konsultan Nasional dan 120 (seratus dua puluh) perusahaan afiliasi atau asing yang tersebar di 34 provinsi.
Sebagai Asosiasi Perusahaan Jasa Konsultasi yang memiliki wilayah kerja nasional dan internasional, INKINDO memiliki peran penting dalam mengendalikan pelayanan konsultansi pada jasa konstruksi dan jasa non konstruksi.
Baca artikel selanjutnya:
