Perusahaan Hongkong Guyur Rp4 Triliun Bangun Data Center Terbesar Dunia di Batam
Merupakan data center tier 3 yang memiliki kapasitas 40 MW yang dikembangkan dalam dua tahap masing-masing 20 MW.
Konstruksi Media – Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mendukung kelancaran investasi pembangunan data center terbesar dunia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park Kota Batam, Kepulauan Riau.
Menurut dia, data center yang dibangun di lahan seluas 28.730 meter persegi dengan nilai komitmen investasi Rp4 triliun dari PT GDS IDC Service asal Hongkong, merupakan data center tier 3 yang memiliki kapasitas 40 MW yang dikembangkan dalam dua tahap masing-masing 20 MW.
“Tadi kita lihat tadi progresnya sangat bagus sekali, jadi betul-betul pembangunannya berjalan terus sehingga kita berharap KEK Nongsa Digital Park ini menjadi pendorong seluruh sektor yang ada di Batam,” kata dia dalam keterangannya dikutip Konstruksi Media di Jakarta, Senin (3/7/2023).
Baca juga: Tahun Ini Puradelta Lestari Kembangkan Lahan 300 Ha untuk Data Center
Menurutnya, komitmen amat dibutuhkan guna memudahkan perinvestasian di wilayah Batam. Ia optimis KEK Nongsa Digital Park mampu bersaing dengan negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, juga dengan negara dunia lainnya.
“Pemerintah sangat berkomitmen untuk terus mendorong pemenuhan kebutuhan agar meningkatkan daya saing. Supaya daya saing kita bisa menjadi daya tarik sendiri bagi investasi baru di sini,” tutur dia.
Untuk mendukung kelancaran investasi data center terbesar dunia di KEK Nongsa Digital Park, maka diperlukan dukungan infrastruktur hingga suplai energi listrik dan air.
Mengenai kebutuhan listrik dan air ini, pihaknya bersama dengan Badan Pengusahaan (BP) Batam dan PLN Batam telah membahas persoalan tersebut sehingga pasokan yang akan disalurkan ke KEK Nongsa Digital Park bisa terpenuhi secara maksimal.
CEO Nongsa Digital Park Mike Wiluan memberikan apresiasi atas dukungan yang telah diberikan pemerintah pusat dan BP Batam. Hingga saat ini, sudah terdapat tiga akademi di bawah naungan Infinite Learning. Mulai dari Akademi IBM, Apple Academy dan Akademi Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT).
Baca juga: Apa Itu Teknologi Pendingin Nortek yang Diterapkan di Data Center EDGE DC
“Kami selalu mencari brand yang tertarik dan mendorong industri digital, kita akan membawa ke sini,” kata Mike.
Ia optimis ke depannya Kota Batam akan menjadi pusat dari pendidikan teknologi digital di Indonesia. Pihaknya pun akan menerima mahasiswa baru dari Jawa, Sumatera hingga Bali.
“Saya mengucapkan terima kasih dengan tim pak Susiwijono dan BP Batam untuk dukungan misinya kita. Dengan demikian, kita bisa bangun pendidikan teknologi digital di Indonesia,” ujar dia.
Baca artikel lainnya:
- Perkuat Sektor Pariwisata, Kemen BUMN dan Kemenpar Bentuk Satgas
- Waketum GAPENSI Beberkan Peluang Sektor Konstruksi 2024-2029 dalam Kabinet Merah Putih
- Rapat Kerja dengan Komisi V DPR, Menteri PU Laporkan Realisasi Anggaran 2024
- Sah, 3 Anggota PII Banda Aceh Resmi Dikukuhkan jadi Guru Besar Teknik USK