Persatuan Insinyur Indonesia Gelar Training Data Centre
Hyperscale data centre adalah suatu fasilitas yang dimiliki dan dioperasikan oleh perusahaan atau instansi seperti AWS, Microsoft, Apple dan Google.
Konstruksi Media – Persatuan Insinyur Indonesia (PII) menggelar Pelatihan Data Centre Persatuan Insinyur Indonesia yang diinisiasi oleh Bidang Artificial Intelligence (AI), Digitalisasi dan Teknologi Informasi di bawah kepemimpinan Bapak Prof Ir Suhono bersama training partner RED Engineering di bawah kepemimpinan Ir Edwin Wikanta sebagai General Manager RED untuk Indonesia.
Dalam sambutannya, Ketua Umum PII Danis Hidayat Sumadilaga mengatakan, data centre memegang peranan yang sangat penting di era digitalisasi dan teknologi Informasi. Mengapa demikian, kata dia, pada masa lalu kebutuhan Informasi dibutuhkan dua kali lipat di setiap abadnya sedangkan saat ini informasi dibutuhkan 2x lipat setiap bulannya.
“90 persen dari total data di seluruh dunia diciptakan beberapa tahun terakhir, kebutuhan data centre di dalam menyimpan data terkait penduduk yang ada di suatu negara, kebutuhan akan smart clothing, smart building dan smart homes di seluruh dunia termasuk Indonesia dan juga 70 persen dari kendaraan bermotor akan terkoneksi dengan internet pada tahun 2023 ini,” jelas Danis melalui keterangan tertulis yang diterima Konstruksi Media, Selasa (31/1/2023).
Ia mengatakan, internet mengkonsumsi 3.6 hingga 6.2% dari total listrik global, pengguna internet 5 miliar yang merupakan 63% dari total populasi penduduk bumi, 61 persen peningkatan lalu lintas data setiap tahunnya yang kesemuanya ini membutuhan hyper scale data centre.
“Hyperscale data centre adalah suatu fasilitas yang dimiliki dan dioperasikan oleh perusahaan atau instansi seperti AWS, Microsoft, Apple dan Google. Data Centre ini biasanya dibangun bertingkat dan Memiliki beban IT dengan kebutuhan daya 100 MW atau lebih,” ucapnya.
Baca juga: Waskita Bangun Prasarana dan Sarana Pelabuhan Perikanan di Morotai Senilai Rp111 Miliar
Sejatinya, kata dia, waktu yang dibutuhkan untuk data melakukan perjalanan menuju dan dari data centre yang jauh lebih cepat adalah parameter utama di dalam mengembangkan desain data centre.
Menurut dia, sebuah rumah sakit besar dapat mengkonsumsi daya sekitar 2.5MW pada puncaknya, sementara satu data Hyperscale gedung pusat seukuran 4 lapangan sepak bola dapat mengkonsumsi 80MW.
“Betapa lalu lintas data menjadi sangat penting di era Komunikasi dan Informasi ini,” ujarnya.
Ia mengatakan, peran dan kontribusi nyata insinyur Indonesia sangat dibutuhkan pada proyek-proyek pengembangan data centre di Indonesia. Setidaknya melibatkan berbagai disiplin Keinsinyuran disiplin arsitektural, ketekniksipilan, mekanikal, elektrikal, lingkungan, IT, Instrument & Control dan disiplin energi terbarukan dan disiplin lainnya.
“Semoga sesi training ini dapat sepenuhnya memberikan manfaat buat para peserta yang tidak lain adalah Insinyur Indonesia yang hadir secara offline di Gedung Graha Rekayasa Indonesia dan yang juga hadir secara online via zoom,” ucap Danis.
Baca artikel selanjutnya:
- Perkuat Sektor Pariwisata, Kemen BUMN dan Kemenpar Bentuk Satgas
- Waketum GAPENSI Beberkan Peluang Sektor Konstruksi 2024-2029 dalam Kabinet Merah Putih
- Rapat Kerja dengan Komisi V DPR, Menteri PU Laporkan Realisasi Anggaran 2024
- Sah, 3 Anggota PII Banda Aceh Resmi Dikukuhkan jadi Guru Besar Teknik USK