INFOKorporasiNews

Perluas Manfaat Panas Bumi untuk Masyarakat, Empat Area PGE Raih Penghargaan BISRA 2025

Penghargaan ini menjadi bukti konsistensi PGE dalam mengintegrasikan nilai keberlanjutan dalam strategi bisnisnya.

Konstruksi Media — PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) kembali menegaskan komitmennya dalam menjalankan usaha yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Upaya nyata perusahaan dalam memberdayakan komunitas lokal melalui pemanfaatan panas bumi berbuah apresiasi dalam ajang Bisnis Indonesia Corporate Social Responsibility Awards (BISRA) 2025 yang digelar di Jakarta pada Selasa (30/9/2025). Empat area operasional PGE berhasil meraih penghargaan atas program-program inovatif yang berdampak langsung bagi masyarakat di sekitar wilayah kerja.

Dalam ajang tersebut, PGE Area Ulubelu, Lampung, meraih predikat tertinggi Best & Platinum of CSR Program Design berkat program unggulan Empowering Local Communities Based Environmental Stewardship Through Social Forestry (ELOC BESTARI). Penghargaan ini menjadi bukti konsistensi PGE dalam mengintegrasikan nilai keberlanjutan dalam strategi bisnisnya.

Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, Julfi Hadi, menyampaikan apresiasi atas penghargaan tersebut. Ia menegaskan bahwa pemberdayaan masyarakat lokal merupakan bagian integral dari strategi PGE dalam “membumikan panas bumi” di Indonesia. “Kami ingin menunjukkan bahwa pemanfaatan panas bumi tidak hanya soal kelistrikan, tetapi juga memberi manfaat nyata bagi kehidupan masyarakat. Sumber energi ini dapat meningkatkan kesejahteraan, membuka lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal secara berkelanjutan,” ujarnya di Jakarta, Kamis (2/10/2025).

PGE
PGE raih penghargaan di BISRA 2025

Empat area PGE yang berhasil meraih penghargaan dalam BISRA 2025 meliputi Ulubelu di Lampung dengan predikat Best & Platinum melalui program ELOC BESTARI; Kamojang di Jawa Barat yang memperoleh penghargaan Platinum lewat program Gemah Karsa; Lahendong di Sulawesi Utara yang juga menyabet Platinum atas pengembangan pupuk booster Katrili; serta Karaha di Jawa Barat yang meraih Silver berkat program Eduwisata Kampung Kopi.

Menurut Julfi, pencapaian ini mencerminkan keseriusan PGE dalam memperluas manfaat panas bumi di luar sektor kelistrikan melalui pendekatan beyond electricity. Strategi tersebut tidak hanya memperkuat portofolio energi hijau dan meningkatkan kontribusi energi bersih dalam bauran energi nasional, tetapi juga mempertegas komitmen perusahaan untuk tumbuh bersama masyarakat di sekitar wilayah operasional. “Penghargaan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus memastikan manfaat panas bumi sebagai sumber energi lokal yang dapat dirasakan secara nyata oleh komunitas. Saya ingin menyampaikan apresiasi kepada seluruh perwira Pertamina Geothermal Energy yang telah bekerja keras mewujudkan cita-cita ini,” ungkapnya.

Baca juga: Geovation 2025, PGE Pacu Inovasi Panas Bumi Menuju Target 3 GW

Keempat program unggulan tersebut memperlihatkan bagaimana PGE berupaya mengoptimalkan potensi energi panas bumi untuk mendorong kemandirian ekonomi masyarakat. Di Ulubelu, Lampung, melalui program ELOC BESTARI, perusahaan mengembangkan inovasi Melon Geothermal yang menggabungkan potensi panas bumi dan transfer pengetahuan untuk mendukung diversifikasi pendapatan serta pengelolaan hutan berkelanjutan.

Di Kamojang, program Gemah Karsa menjadi wujud nyata dukungan PGE terhadap pertanian berkelanjutan dengan memanfaatkan uap panas bumi untuk pembibitan, penyediaan air bersih berbasis tenaga surya, serta produksi pupuk organik. Program ini berkontribusi pada pengurangan emisi, pengolahan sampah organik, peningkatan pendapatan, dan penyediaan akses air bersih bagi masyarakat.

Sementara di Lahendong, Sulawesi Utara, PGE bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada untuk mengembangkan pupuk booster Katrili berbahan dasar silika panas bumi. Inovasi ini membantu petani meningkatkan produktivitas hasil panen, ketahanan tanaman, dan efisiensi biaya produksi. Adapun di Karaha, Jawa Barat, program Eco Eduwisata Kampung Kopi menghadirkan pupuk COMBINE yang berbasis brine panas bumi dan bahan organik lokal, sehingga memperluas praktik pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Memasuki tahun kelima penyelenggaraannya, BISRA 2025 mengangkat tema “Transforming CSR into Meaningful Impact During Uncertain Times”. Proses penilaian dilakukan berdasarkan empat aspek utama, yaitu perencanaan CSR (planning), perancangan program (program design), pengukuran dampak (impact measurement), serta pelaporan dan komunikasi (reporting & communication).

Pencapaian ini mempertegas posisi PGE sebagai salah satu pelaku utama energi panas bumi di Indonesia yang tak hanya fokus pada kontribusi energi bersih, tetapi juga pada pembangunan sosial berkelanjutan. Melalui berbagai inisiatif tersebut, PGE membuktikan bahwa pengembangan energi hijau dapat berjalan seiring dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan. (***)

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp
Banner Kiri
Banner Kanan