Perkindo bersama Waagner Biro Indonesia Sharing Knowledge Pembangunan Jembatan Modular
Sharing knowledge ini memberikan inspirasi yang sangat dalam kepada engineering mengenai pembangunan jembatan modular di Indonesia.
Konstruksi Media – Persatuan Konsultan Indonesia (Perkindo), Perkumpulan Tenaga Ahli Konsultan Indonesia (Pertahkindo), Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pertakonas, dan PT Waagner Biro Indonesia menggelar Seminar Hybird Sharing Knowledge tentang “Perencanaan, Fabrikasi dan Pemasangan Jembatan Rangka Modular” di Indonesia.
Kegiatan ini dilaksanakan secara Hybird dan diikuti oleh para anggota Perkindo di seluruh penjuru Indonesia, Selasa, (06/08/2024).
Dalam sambutannya, Ketua Umum Persatuan Konsultan Indonesia (Perkindo) Nunus Nugraha mengatakan seminar sharing knowledge ini sangat memberikan inspirasi yang sangat dalam mengenai pembangunan jembatan modular di Indonesia.
Mulai dari desain dan teknologi yang dikembangkan dalam pembangunan jembatan modular hingga, pengaplikasian serta perawatan jembatan modular agar memiliki ketahanan yang sangat lama.
“Adanya sharing knowledge dari para pembicara ini dapat diimplementasikan oleh para konsultan-konsultan baik yang tergabung dalam Perkindo maupun yang lain. Sehingga pembangunan jembatan di Indonesia menghasilkan kualitas konstruksi yang sangat baik,” ucapnya.
Dijelaskan olehnya, kegiatan ini merupakan implementasi dari Peraturan Menteri PUPR nomor 7 tahun 2024 tentang Pengembangan Usaha Berkelanjutan. Di mana dalam Permen PUPR tersebut salah satunya yakni asosiasi diminta untuk melakukan upaya-upaya pengembangan usaha berkelanjutan (knowledge, inovasi dan teknologi) kepada para anggotanya yang berkaitan dengan konstruksi.
“Saya memberikan apresiasi kepada PT Waagner Biro Indonesia yang telah berkesempatan berbagi pengalaman kepada para konsultan-konsultan yang tergabung dalam Perkindo,” beber Nunus.
Nunus berharap, ke depan kegiatan seperti ini tidak hanya terselenggara di Jakarta saja, melainkan juga akan diselenggarakan di daerah-daerah lainnya seperti di wilayah timur Indonesia, yang mama di wilayah tersebut sangat banyak memerlukan adanya jembatan sebagai penghubung antar daerah.
“Kami berharap dengan pengetahuan yang cukup ini, para engineer-engineer bisa merancang pembangunan jembatan dan melaksanakan pengawasan pembangunan jembatan secara naik di Indonesia,” imbuhnya.
Sementara, dalam diskusi tersebut Manager Engineer PT Wagner Biro Indonesia, Demson Sihaloho menjelaskan materi mengenai desain dan implementasi jembatan rangka modular.
“Ini merupakan kesempatan kami (pabrikan jembatan) untuk berbagai pengalaman dalam mendesain dan mengimplementasikan pembangunan jembatan modular di Indonesia,” ujar Demson.
Tak hanya Demson, hadir juga Napoli Situmorang selaku Wakil Ketua Umum II Bidang Kepranataan dan Kelembagaan Perkindo, dan Faizal Fauzi selaku Sales and Marketing Manager PT Waagner Biro Indonesia.
Napoli Situmorang membawakan materi mengenai studi kasus pelaksanaan pekerjaan jembatan, dirinya mengambil kasus pembangunan jembatan yang terjadi akibat salah perhitungan oleh engineering, sehingga hal tersebut dapat berdampak yang sangat fatal.
“Satu contoh kasus pembangunan jembatan (saya tidak ingin menyebutkan kontraktornya), sehingga ini menyebabkan jembatan tidak dapat terpasang karena salah perhitungan. Dari mulai pondasi, abutment hingga pilar tidak dapat terpasang karena terjadi pergerakan struktur tanah,” imbuhnya.
Menurut dia, seorang konsultan, engineer, hingga tenaga ahli harus memperhitungkan secara matang mengenai pembangunan jembatan modular sebelum di implementasikan.
Senada dengannya, Demson juga berkelakar bahwa sebelum pembangunan jembatan modular, harus dilaksanakan survei lapangan untuk menentukan ketepatan dan keakuratan data dan fakta dilapangan.
Faizal Fauzi menambahkan dalam pembangunannya jembatan PT Waagner Biro Indonesia tidak hanya sekadar membangun dan implementasi saja. Melainkan menjaga kualitas jembatan agar tahan lama.
“Selain itu kita juga memberikan jaminan asuransi dalam pembangunan jembatan rangka modular yang kita kerjakan. Jadi tidak hanya desain dan implementasi saja,” paparnya.
Selepas diskusi, peserta yang mengikuti seminar sharing knowledge Perencanaan, Fabrikasi dan Pemasangan Jembatan Rangka Modular secara offline berkesempatan mengunjungi kantor perwakilan PT Waagner Biro Indonesia di TB Simatupang, Jakarta.
Para peserta berkesempatan untuk melihat suasana kerja dan berbincang langsung dengan para engineer-engineer dalam mendesain jembatan rangka modular.
Untuk diketahui, PT Waagner Biro Indonesia merupakan pabrikan jembatan rangka modular yang didirikan pada tahun 1996, sebagai pusat manufaktur jembatan baja Asia dari Waagner Biro, salah satu perusahaan yang paling dikenal secara global dengan pengalaman sejak tahun 1854.
Di Indonesia kami merupakan bagian dari grup dinamis dan internasional dengan fokus utama pada solusi jembatan baja. Waagner Biro Indonesia juga bertransformasi menjadi sebuah perusahaan, yang melalui klien-kliennya hadir di seluruh Indonesia dengan memberikan kualitas terbaik terhadap pembangunan jembatan modular.
Baca Juga :
- IAI Jakarta Resmi Gelar Jakarta Architecture Festival 2024
- Tampil Baru, Pesawat Garuda Indonesia dengan Design Pikachu Berkemeja Batik
- IKN Hadirkan Festival untuk Pelestarian Budaya dan Bangkitkan Ekonomi Kreatif
- Langkah Jitu Menteri PKP Bangun 3 Juta Rumah Untuk Rakyat
- PEMA Aceh Adakan Pembinaan dan Pengembangan UMKM