
Perhelatan CTBUH 2025, Dorong Akselerasi Kota Ramah Iklim Bangunan Tinggi Berkelanjutan
Kegiatan ini juga menjadi bagian penting dalam menyambut CTBUH Asia di Indonesia khususnya dalam momentum HUT Kota Jakarta ke-500.
Konstruksi Media — Penyelenggaraan konferensi Council on Tall Buildings and Urban Habitat (CTBUH) alias Dewan Bangunan Tinggi dan Hunian Kota di Jakarta merupakan bukti komitmen Indonesia terhadap pembangunan rendah karbon dan kota berkelanjutan.
Kegiatan yang berlangsung di Menara Astra Sudirman ini, dihadiri hampir 500 peserta dari berbagai negara. Sekaligus kegiatan ini menjadi forum kolaboratif penting untuk mendorong terciptanya bangunan tinggi yang ramah iklim dan berorientasi masa depan.
Chairman/Country Representatif CTBUH Indonesia, Tiyok Prasetyoadi mengungkapkan bahwa konferensi kali ini menjadi yang terbesar yang pernah digelar CTBUH Indonesia.

“Sebelumnya, kita sudah pernah adakan gathering kecil sejak 2014-2015, tapi yang skalanya besar dan multidisiplin seperti ini, baru kali ini,” ungkap Tiyok saat ditemui disela-sela pelaksanaan CTBUH seminar dan workshop, Resilience Cities and Tall Buildings, di Menara Astra Jakarta, Kamis, (10/07/2025).
Dalam kegiatan ini juga menghadirkan para pembicara dari berbagai negara. Tiyok mengatakan para pembicara berasal dari berbagai latar belakang mulai dari arsitek, insinyur struktur, hingga pakar teknologi bangunan, dan negara-negara yang hadir seperti dari Jerman, Amerika Serikat, Jepang, Tiongkok, hingga Australia.
“CTBUH adalah organisasi yang membahas tidak hanya karya arsitektur, tetapi juga teknologi, struktur bangunan, dan sistem MEP (mekanikal, elektrikal dan plumbing). Semua ini menyatu dalam satu visi, membangun kota yang adaptif, hijau, dan manusiawi,” terang Tiyok yang juga Managing Director PDW Architech.
Dia menyampaikan bahwa salah satu fokus penting adalah upaya menuju net zero carbon 2060 terlebih di sektor bangunan. “Net zero tidak hanya soal efisiensi energi saat bangunan beroperasi, tapi juga soal embodied carbon [emisi yang dihasilkan selama proses konstruksi],” beber Tiyok.
Untuk itu,ia mengatakan bahwa renovasi bangunan existing dan pemanfaatan material rendah emisi menjadi agenda penting yang terus didorong.

Konferensi ini juga merupakan bagian dari rencana besar menjadikan Jakarta tuan rumah CTBUH Asia. “Kita tengah melakukan bidding agar Jakarta bisa menjadi tuan rumah event regional tahun depan, sekaligus sebagai bagian dari refleksi 500 tahun Kota Jakarta. Harapannya, kita bisa tampil sebagai contoh kota yang bertransformasi menuju masa depan hijau,” imbuhnya.
Dengan semangat kolaborasi, CTBUH Indonesia ingin menciptakan ruang belajar lintas sektor, mulai dari akademisi, arsitek, insinyur, hingga pelaku industri konstruksi bersama-sama untuk menjawab tantangan iklim melalui desain, teknologi, dan inovasi yang menyatu dalam setiap elemen kota.