NewsProductSustainability

Percepat Target Menuju Net Zero Emission, GBCI Sebut Butuh Dukungan Regulasi Pemerintah

Ini menjadi jembatan penting antara kebijakan pemerintah dan pelaku industri dalam menciptakan ekosistem bangunan rendah emisi.

Konstruksi Media – Green Building Council Indonesia (GBCI) menegaskan peran strategisnya sebagai penggerak transformasi sektor bangunan menuju keberlanjutan, sekaligus dalam upaya mendukung komitmen Indonesia mencapai target Net Zero Emission (NZE) sesuai Nationally Determined Contribution (NDC).

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum GBCI, Ignejz Kemalawarta, dalam Seminar Nasional: Indonesia for the world: NDC Achievments anda the Role of Green Buildings, dalam gelaran Megabuild 2025 di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat, (25/04/2025).

Ignejz menyampaikan bahwa sektor bangunan menyumbang porsi signifikan terhadap emisi karbon nasional, sehingga intervensi di sektor ini menjadi krusial dalam mencapai ambisi iklim Indonesia.

“Bangunan yang dirancang dan dioperasikan secara efisien dapat mengurangi jejak karbon secara signifikan. GBCI hadir untuk memastikan bahwa prinsip keberlanjutan menjadi standar baru dalam industri konstruksi Indonesia,” ungkap Ignejz.

Ia menambahkan bahwa GBCI tidak hanya menyusun panduan teknis dan sertifikasi bangunan hijau, tetapi juga aktif membangun kesadaran publik, melakukan pelatihan profesional, dan menjalin kolaborasi lintas sektor.

Seminar GBCI
Ketua Umum GBCI Ignejz Kemalawarta. Dok. Ist

Untuk itu, sangat dibutuhkan dukungan dari pemerintah dalam mempercepat pengurangan karbon rendah dalam negeri. Salah satunya yakni dengan memberikan insentif untuk pengembangan bangunan hijau, misalnya PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) bagi pemilik bangunan sebagai pengurangan biaya.

Hal lainnya yakni dibutuhkan insentif untuk penggunaan energi terbarukan dan bersih. Selanjutnya, implementasi pembiayaan hijau/pembiayaan berkelanjutan untuk korporasi (SLL, obligasi), untuk proyek (pinjaman berbunga rendah), untuk konsumen (KPR berbunga rendah) dengan sertifikat Bangunan Hijau dari BGH/Greenship/EDGE/Greenmark/LEED sebagai dasar.

Seminar GBCI
Seminar Internasional Green Building Council Indonesia (GBCI). Dok. Konstruksi Media

“Satu hal yang harus dibutuhkan dukungan dari pemerintah adalah adanya regulasi yang mendukung penuh upaya penghematan energi, misalnya dengan penggunaan produk ramah lingkungan,” tuturnya.

Sebagai upaya mendukung itu semua, GBCI telah mengembangkan sistem sertifikasi GREENSHIP sebagai instrumen konkret untuk menilai dan mendorong bangunan agar memenuhi standar efisiensi energi, penggunaan material ramah lingkungan, serta kenyamanan dan kesehatan bagi penghuninya.

Langkah ini menjadi jembatan penting antara kebijakan pemerintah dan pelaku industri dalam menciptakan ekosistem bangunan rendah emisi.

“Kami percaya bahwa target NZE tidak bisa dicapai tanpa perubahan pola pikir dan aksi nyata di level proyek. Maka, GBCI mengambil peran sebagai fasilitator, akselerator, sekaligus katalisator perubahan menuju green building,” beber Ignejz.

Lebih jauh, Ignejz berkeyakinan melalui berbagai program edukasi, sertifikasi, hingga advokasi kebijakan, GBCI terus mendorong praktik pembangunan yang selaras dengan agenda keberlanjutan global.

 

Baca Juga :

Megabuild Indonesia 2025: Wujudkan Progam 3 Juta Rumah, Ignejz Kemalawarta: Tekankan Pentignya Kolaborasi Berbagai Pihak

Onda Hadir Kembali di Megabuild 2025, Tampilkan Inovasi Terbaru dan Diskon Spesial

Megabuild Indonesia 2025: Memperkenalkan Inovasi Konstruksi Berkelanjutan untuk Hunian Masa Depan

 

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp