Perbedaan Genteng vs Asbes, Mana Lebih Baik dan Aman untuk Kesehatan
KONSTRUKSI MEDIA – Atap rumah menjadi bagian terpenting dalam sebuah bangunan rumah tinggal. Bukan hanya pelengkap atau penghias, tetapi juga sebagai pelindung dari cuaca panas dan hujan, apalagi di Indonesia yang memiliki iklim tropis.
Karena itulah, penggunaan jenis atap penting untuk dipertimbangkan sebelum memilih dan tidak bisa dianggap sepele. Ada dua jenis atap yang umumnya digunakan oleh masyarakat Indonesia, yakni asbes dan genteng.
Diantara keduanya, tentu ada kelebihan dan kekurangannya, baik dari segi harga, kekuatan hingga manfaatnya untuk kesehatan bagi si penghuninya.
Baca Juga: Otorita IKN Sampaikan Potensi Investasi Teknologi Kota Cerdas dalam Pembangunan Nusantara
Berikut Konstruksi Media rangkum dari berbagai sumber, perbedaan dari kedua jenis atap rumah tersebut:
Asbes
Penggunaan atap asbes populer di Indonesia karena desainnya yang terlihat sederhana tetapi modern. Jenis atap ini juga mudah ditemukan di mana-mana karena pabriknya yang tersebar di seluruh penjuru kota Indonesia. Atapnya terbuat dari lembaran serat dan biasanya dipakai di beberapa bagian rumah seperti garasi atau teras.
Selain itu, pemasangan atap asbes jauh lebih efisien dibandingkan dengan pemasangan genteng karena asbes berbentuk lembaran sedangkan genteng harus dipasang satu persatu dan memakan waktu lebih lama. Penggunaan asbes tentu menghemat biaya tukang untuk pemasangan atap.
Kelebihan Asbes
Murah
Material asbes terbuat dari serat dan tidak melalui banyak proses pembentukan, sehingga itulah alasan mengapa asbes cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia adalah harganya yang murah.
Mudah Dipasang
Tukang tidak perlu repot dan butuh waktu lama memasang, karen selain bentukannya yang besar dan langsung menutup bagian atap rumah juga memiliki bahan material yang terbuat dari serat, atap asbes jadi lebih ringan. Bagi pemilik rumah, penggunaan asbes bisa menghemat biaya tukang saat pemasangan.
Tak Mudah Terbakar
Asbes terkenal karena memiliki ketahanan terhadap api dan kemampuan untuk ditenun menjadi kain. Karena keunggulan ini, asbes digunakan untuk membuat tirai tahan api untuk teater dan pakaian tahan panas untuk pekerja logam dan petugas kebakaran.
Kekurangan Asbes
Menyerap Panas
Poin perbandingan atap asbes dan genteng yang perlu kamu ketahui adalah mana yang paling adem. Sayangnya, hal ini tidak bisa kamu dapatkan dari atap asbes.
Material seratnya menyerap panas, sehingga meningkatkan suhu rumah menjadi lebih lembap. Atap asbes tidak cocok bagi rumah-rumah yang berada di dataran rendah atau kota-kota panas.
Buruk untuk Kesehatan
Akhir-akhir ini penggunaan asbes tidak disarankan oleh para ahli kesehatan. Pasalnya, asbes terbukti mengeluarkan partikel serta bau yang membahayakan bagi paru-paru.
Melansir Alodokter dan Halodoc, jika terhirup dalam jangka waktu panjang, partikel-partikelnya bisa menyebabkan beragam gejala sepertibatuk batuk, pusing kepala, dan radang paru-paru. Penyakit yang disebabkan oleh menghirup partikel asbes disebut dengan asbestosis. Apabila tidak segera ditangani, penyakit ini bisa berkembang menjadi kanker.
Genteng
Zaman modern sekarang ini, genteng menjadi populer pilihan masyarakat Indonesia. Selain jenis dan modelnya beragam, genteng juga relatif lebih aman dan mampu melindungi dengan baik dari sinaran matahari dan hujan seperti di Indonesia yang memiliki daerah tropis.
Bahan materialnya sendiri terbuat dari tanah liat dengan cara di press atau dipanaskan/dibakar dengan panas api bersuhu sangat tinggi, sehingga genteng mampu menghasilkan kualitas baik dan keras.
Kelebihan Genteng
Harga
Genteng memang tergolong lebih mahal harganya dibandingkan asbes. Namun, tidak semua genteng memiliki harga tinggi, ada banyak jenis genteng yang harga sesuai kantong dan memiliki kualitas tidak kalah bagus.
Nyaman dan Banyak Pilihan
Genteng sendiri bisa menciptakan suasana yang sejuk dan dapat memberikan suasana yang hangat pada saat sore dan malam hari. Bukanitu saja, genteng saat ini banyak pilihan warna dan jenisnya, sehingga pemilik rumah bisa menentukan sendiri sesuai selera.
Kualitas
Masalah ketahanan, kualitas atap genteng tidak usah dipertanyakan lagi. Materialnya terbuat dari tanah liat yang padat sehingga menciptakan atap yang kokoh dan tahan lama. Atapnya mampu melawan kelembapan air dan terik matahari, cocok untuk perumahan di negara dengan iklim tropis seperti Indonesia.
Memantulkan Panas
Daya serap panas genteng kecil.Artinya, atap ini tidak menyerap panas seperti atap asbes. Justru, jika dipasang dengan benar dan rapat, atap genteng bisa melindungi rumah dari suhu panas.
Tidak Berisik
Saat sedang hujan, atap genteng tidak mengeluarkan suara. Suara rintikan hujan bisa diredam oleh permukaan genteng yang berpori-pori kecil.
Kekurangan Atap Genteng
Mudah Berlumut
Meski lebih banyak keuntungannya, tapi sayangnya atap genteng mudah berlumut dan meninggalkan bekas noda. Sehingga bila sudah belasan tahun akan kurang enak dipandang mata. Dengan demikian, harus ekstra keras rutin membersihkan atap. Bila tidak, materialnya bisa terkikis dan menyebabkan beragam masalah mulai dari bocor sampai bobrok.
Proses Pemasangan Rumit dan Makan Waktu
Untuk membentuk atap yang sempurna, genteng wajib dipasang dengan rapat. Anda akan membutuhkan banyak kepingan genteng untuk menutup segala celah karena ukurannya yang kecil. Secara otomatis, ini akan membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan atap asbes yang berukuran besar.
Baca artikel selanjutanya:
- ITS Kukuhkan Tujuh Profesor Baru, Perkuat Riset dan Inovasi
- Sepanjang 2024, HKI Berhasil Realisasikan 40 Program TJSL
- Setelah Efisiensi, Anggaran Kementerian PU Tahun 2025 Menjadi Rp29,57 Triliun
- Pembangunan Jalan Tol Tempino-Simpang Ness di Era Presiden Prabowo: Solusi Transportasi Cepat dan Penggerak Ekonomi di Jambi