
Peran Strategis AKI dalam Mendorong Pengembangan Perumahan Nasional
Dalam membangun 3 juta rumah hingga 2029, pemerintah tidak bisa mengerjakannya sendiri, melainkan menggandeng sektor swasta untuk merealisasikan.
Konstruksi Media — Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) menegaskan komitmennya dalam mendukung pengembangan sektor perumahan, baik di ranah nasional maupun swasta.
Pasalnya, pemerintahan Prabowo Subianto memiliki misi besar untuk membangun sebanyak 3 juta rumah bagi masyarakat.
Melalui sinergi antara kontraktor anggota, AKI memfasilitasi percepatan pembangunan perumahan yang terjangkau, berkelanjutan, dan sesuai dengan standar mutu konstruksi. Peran ini menjadi krusial mengingat kebutuhan hunian yang terus meningkat setiap tahunnya di Indonesia.
Dalam sebuah kesempatan, Direktur Eksekutif AKI, Ir. Basuki Muchlis, mengatakan bahwa anggota AKI tidak hanya terdiri dari perusahaan besar milik negara, tetapi juga swasta nasional yang telah terbukti memiliki kompetensi di berbagai lini konstruksi, termasuk sektor perumahan.
“Kami mendorong anggota untuk ikut serta dalam proyek-proyek perumahan strategis, baik melalui program pemerintah seperti Program Sejuta Rumah maupun proyek swasta yang tumbuh di kota-kota besar hingga kawasan penyangga,” kata Basuki, dalam sebuah diskusi seminar di Jakarta, Minggu, (06/07/2025).
Baca Juga : AKI bersama Kementerian PU dan Jamdatun dalam Seminar KBPU
Dia mengungkapkan bahwa, perumahan merupakan sektor strategis karena menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat dan berdampak pada perputaran ekonomi. AKI pun aktif menjalin kolaborasi dengan kementerian teknis dan pelaku industri lainnya guna memastikan keberlanjutan proyek perumahan dari sisi regulasi, pembiayaan, hingga tenaga kerja konstruksi yang kompeten.

“Kami siap menjadi mitra pemerintah dalam menjawab tantangan backlog perumahan nasional,” jelasnya.
Selain mendukung proyek-proyek pemerintah, AKI juga berperan dalam mendorong inovasi teknologi konstruksi dalam pembangunan hunian. Dengan mengadopsi teknologi modular, sistem pracetak, hingga digitalisasi manajemen proyek, para anggota AKI mampu meningkatkan efisiensi waktu dan biaya tanpa mengorbankan kualitas.
Tentunya, hal ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pengembang swasta untuk bermitra dengan kontraktor anggota AKI.
Lebih jauh, Basuki menegaskan, ke depan AKI akan terus mengawal peningkatan kapasitas kontraktor nasional, termasuk dalam pengembangan perumahan rakyat dan komersial.
“Dengan tata kelola yang baik dan dukungan kebijakan yang berpihak, kami optimis sektor perumahan dapat menjadi penggerak utama dalam pembangunan berkelanjutan,” tutupnya.