Pengamat Transportasi: Program Mudik Gratis Selalu Diminati Masyarakat
Dari tahun ke tahun jumlah masyarakat yang mendaftar untuk mengikuti program mudik gratis selalu bertambah dengan tujuan berbagai wilayah di Pualau Jawa.
Konstruksi Media – Mudik lebaran sudah menjadi tradisi Bangsa Indonesia dri tahun ke tahun. Setiap musim Lebaran Idul Fitri tiba, warga yang hanya bisa mudik setahun sekali sangat berharap adanya mudik gratis. Berburu mendaftar mudik gratis menjadi penantian bagi warga yang sudah terbiasa memanfaatkannya.
Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata Djoko Setijowarno mengungkapkan, berdasarkan hasil survey yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan tahun 2023, menyebutkan terdapat lima pilihan moda transportasi untuk mudik lebaran, yaitu mobil pribadi 27,32 juta orang (22,0 %), sepeda motor 25,13 juta orang (20,30 %), bus 22,77 juta orang (18,39 %), kereta api antar kota 14,47 juta orang (11,99 %) dan mobil sewa 9,53 juta orang (7,70 %).
“Pemudik memakai sepeda motor menempati urutan kedua setelah mobil Iribadi, bahkan jumlahnya tidak sedikit yakni mencapai 25,13 juta orang ingin mudik menggunakan motor,” ungkap Djoko, Jumat, (14/4/2023).
Menurut dia, maraknya masyarakat mudik menggunakan sepeda motor akibat revoluasi bisnis industri sepeda motor tahun 2005. Di mana pada tahun 2005 mulai diterbitkan kebijakan untuk memberikan kredit penjualan sepeda motor, dengan tujuan memudahkan masyarakat untuk memilikinya.
Djoko yang juga Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan dan Penguatan Wilayah MTI Pusat mengatakan, dampaknya yakni sepeda motor digunakan untuk mudik.
Baca Juga : Ketika Jalan Tol Masih Pilihan Favorit Pemudik Lebaran 2023
Terlebih setelah kapasitas mesin (isi silinder) sepeda motor dinaikkan, tentunya daya jelajah sepeda motor dapat lebih jauh dengan laju lebih cepat. Istilah sepeda motor bebek perlahan mulai ditinggalkan dan sekarang terbukti tidak ada lagi sepeda motor bebek yang diproduksi.
Kemudian, ditambah lagi dengan kenyamanan motor matic. Kendati membahayakan untuk digunakan daerah perbukitan, kuat di tanjakan namun sering gagal di turunan.
“Produksi sepeda motor sekitar 2 juta – 3 juta unit per tahun, sejak 2005 melonjak kisaran 7 juta – 8 juta unit per tahun. Rata-rata setiap rumah tangga di Indonesia sudah memiliki sepeda motor. Rumah tangga di perkotaan, cukup besar yang memiliki lebih dari 1 unit sepeda motor,” tegas Pengamat Trasnportasi tersebut.
Tekan Angka Kecelakan Lalu Lintas
Tahun 2007, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan mulai melaksanakan mudik gratis untuk para pemudik yang menggunakan sepeda motor dengan tujuan untuk mengurangi jumlah pemudik dengan sepeda motor. Hal itu dilakukan sekaligus agar dapat menekan angka kecelakaan lalu lintas lantas yang banyak disebabkan oleh kendaraan roda dua alias sepeda motor.
“Tahun 2013 diikuti Direktorat Jenderal Perkeretaapian dan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yang juga menyelenggarakan mudik gratis,” terang dia.
Ia menjelaskan, terdapat perbedaan program mudik gratis yang diselenggarakan oleh PT Sido Muncul dengan Kementerian Perhubungan.
“Kalau program mudik gratis Sido Muncul bertujuan membantu para pedagang jamu untuk mudik dengan nyaman dan selamat, targetnya para pedagang jamu. Tujuan perjalanan ke daerah Wonogiri dengan memakai bus,” ujar dia.
Sementara, program mudik yang diselenggarakan Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan bertujuan memindahkan sebagian pemudik motor ke angkutan umum, guna menekan angka kecelakaan lalu lintas.
Baca Juga : Mudik Lebaran 2023, KAI Siapkan 6,9 Juta Tempat Duduk
“Targetnya adalah pemilik sepeda motor yang akan mudik menggunakan sepeda motor. Tujuan perjalanan kota-kota di Jawa dan sebagian Sumatera. Moda yang dipakai adalah bus, KA, dan kapal laut,” kata dia.
Tahun 2023 sudah ada enam pemda turut serta menyelenggarakan mudik gratis, yaitu Pemprov. DKI Jakarta (mulai tahun 2022), Pemprov. Jawa Tengah (mulai tahun 2015), Pemprov. Jawa Timur (mulai tahun 2010), Pemprov. Kalimantan Barat (mulai 2023), Pemprov. Kalimantan Selatan (mulai tahun 2023) dan Pemkab. Tangerang (mulai tahun 2023). Sementara sejumlah BUMN yang dikoordinir PT Jasa Raharja, ada 74 BUMN yang menyelenggarakan mudik gratis tahun 2023.
“Adanya mudik gratis mendorong pengurangan mudik dengan sepeda motor. Diharapkan juga mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas,” imbuh dia.
Mudik Gratis Pertama Kali
Aktivitas mudik gratis pertama kali dilakukan oleh PT Sido Muncul tahun 1991. Tujuannya untuk melayani para penjual jamu yang selama ini telah membantu turut serta membesarkan perusahaan Jamu PT Sido Muncul. Tujuan mudik adalah ke daerah Wonogiri dan sekitarnya. Selanjutnya, inisiatif mudik gratis PT Sido Muncul ini diikuti oleh Kementerian/Lembaga, BUMN dan Pemda.
Mengutip dari laman www.sidomuncul.co.id, tahun 2019 merupakan kali ke-30 kalinya Sido Muncul mengadakan Mudik Gratis. Ini merupakan sebuah mujizat bagi Sido Muncul bahwa setiap tahunnya bisa memberikan mudik gratis kepada para pedagang jamu se-Jabodetabek. Bahkan sejak 1991 hingga saat ini, PT Sido Muncul telah memudikkan 360.400 orang ke kampung halaman.
Baca Juga : Antisipasi Kemenhub Jelang Mudik Lebaran Idul Fitri 1444 H, Larang Menggunakan Motor
Pada mudik gratis 2019 silam, PT Sido Muncul memberangkatkan 12.000 pemudik menggunakan 189 bus. Sebanyak 115 bus siap diberangkatkan dari Museum Purna Bhakti Pertiwi, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur, Kamis (30/5/2019). Sedangkan bus lainnya diberangkatkan dari Tangerang, Bogor, Sukabumi, Cikampek, dan Bandung.
Mudik Gratis Tahun 2023
Tahun 2023, Kementerian Perhubungan menyiapkan mengangkut pemudik dengan gratis untuk 75.792 penumpang dan 13.840 sepeda motor.
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat menyediakan 585 unit bus untuk mengangkut 24.072 penumpang dan 30 truk untuk mengangkut 900 sepeda motor. Dengan tujuan 28 kota di Pulau Jawa (26 kota) dan Pulau Sumatera (2 kota). Keberangkatan mudik dari 5 terminal di Jabodetabek, seperti Terminal Kampung Rambutan (Jakarta), Terminal Pulo Gebang (Jakarta), Terminal Baranangsiang (Bogor), Terminal Jatijajar (Depok) dan Terminal Poris Plawad (Tangerang).
Sejak 2013, Direktorat Jenderal Perkereteaapian mengadakan program motor gratis dengan 2 lintas pelayanan. Tahun 2014 (2 lintas pelayanan), tahun 2015 (2 lintas pelayanan), tahun 2016 (3 lintas pelayanan), tahun 2017 (3 lintas pelayanan), 2018 (3 lintas pelayanan), tahun 2019 (3 lintas pelayanan) dan tahun 2022 (2 lintas pelayanan). Tahun 2020 dan 2021 tidak dilaksanakan program motor gratis diakibatkan pandemic Covid-19.
Tahun ini, Direktorat Jenderal Perkeretaapian menyiapkan untuk 3 lintas pelayanan dengan kapasitas 46.720 penumpang dan 10.440 unit sepeda motor dengan total durasi 20 hari (mudik dan balik). Kapasitas angkut setiap hari untuk Lintas Utara Cilegon Jakarta Gudang – Stasiun Tawang (Semarang) mengangkut 174 unit sepeda motor dan 848 penumpang. Lintas Tengah Jakarta Gudang – Stasiun Purwosari (Solo) mengangkut 848 penumpang dan 174 unit sepeda motor. Lintas Selatan dari Stasoun Kiara Condong (Bandung) menuju Stasiun Purwosari (Solo) dengan mengangkut 640 penumpang dan 174 sepeda motor.
Sementara Direktorat Jenderal Perhubungan Laut membuka satu rute pelayaran. Rute Pelabuhan Tanjung Priok – Pelabuhan Tanjung Emas menggunakan KM Dobonsolo kapasitas 5.000 penumpang dan 2.500 sepeda motor. Tujuannya untuk mengurangi bersliweran sepeda motor di jalan raya.
Baca Artikel Selanjutnya :