
Penerapan SHMS pada Jembatan Kereta Api: Solusi Inovatif untuk Keamanan dan Keandalan Infrastruktur
SHMS adalah sistem berbasis sensor yang digunakan untuk memantau kondisi struktur jembatan secara real-time.
Konstruksi Media – Jembatan kereta api merupakan salah satu infrastruktur kritis dalam sistem transportasi rel. Keandalan dan keamanannya sangat berpengaruh terhadap kelancaran operasional kereta api. Seiring bertambahnya usia jembatan dan meningkatnya beban lalu lintas, diperlukan sistem pemantauan yang efektif untuk memastikan integritas struktural tetap terjaga. Salah satu teknologi yang digunakan adalah Structural Health Monitoring System (SHMS).
SHMS adalah sistem berbasis sensor yang digunakan untuk memantau kondisi struktur jembatan secara real-time. Sistem ini mengumpulkan data terkait berbagai parameter struktural seperti tegangan, deformasi, getaran, temperatur, dan pergerakan akibat beban dinamis kereta api. Data yang diperoleh dianalisis untuk mendeteksi potensi kerusakan atau degradasi struktur, sehingga tindakan perawatan dapat dilakukan lebih dini.
Pada tahun 2023, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI berkolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk menerapkan SHMS di Jembatan Nomor 340 yang terletak antara Stasiun Rangkas dan Stasiun Jambubaru di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten. Jembatan ini dipilih sebagai objek penelitian dan uji coba karena memenuhi aspek teknis serta lokasinya yang mudah dijangkau dan dipantau. Jembatan baja ini terdiri dari tiga bentang dengan panjang masing-masing 40 meter, 40 meter, dan 25 meter, serta lebar 4,60 meter.
Penelitian ini dipimpin oleh Prof. Wimpie Agoeng dari BRIN yang berkolaborasi dengan Dr. Dicky Arisikam dari Direktorat Pengelolaan Prasarana PT KAI. Ini merupakan penelitian pertama di Indonesia terkait penerapan SHMS pada jembatan kereta api.
Komponen SHMS pada Jembatan Nomor 340
SHMS yang diterapkan pada Jembatan Nomor 340 terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu:
1. Sensor pemantauan, termasuk:
- Strain gauge untuk mengukur tegangan dan regangan
- Accelerometer untuk mengukur getaran dan percepatan
- LVDT (Linear Variable Differential Transformer) untuk mengukur lendutan
- Termokopel untuk memantau suhu
- Proximity sensor untuk mendeteksi roda kereta api yang melewati jembatan