Penandatanganan MoU antara The HUD Institute dengan Universiti Kebangsaan Malaysia
FGD dan kerja sama ini sangat strategis untuk mencari solusi dan terobosan dalam mengatasi masalah perumahan.
Konstruksi Media – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama The Housing and Urban Development (HUD) Institute denqan Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) menggelar kegiatan Focus Group Discussion yang mengangkat tema “Membangun Negeri Madani Melalui Pembangunan Hunian Vertikal Bagi Masyarakat Menengah ke Bawah Perkotaan” di Auditorium Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (29/8/2023).
Dalam kegiatan tersebut juga ditandatangani MoU antara The HUD Institute dengan Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) Malaysia serta Deklarasi Paguyuban Jafung Penata Kelola Perumahan Kementerian PUPR.
Penandatanganan MoU antara The HUD Institute dengan Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) Malaysia dilaksanakan secara langsung oleh Ketua Umun The HUD Institute, Ir. Zulfi Syarif Koto dan Ketua Dewan Penasehat The HUD Institute, Ir. Soelaeman Soemawinata dengan Vice Chancellor UKM, Prof Dato’ Gs. Ts. Dr. Mohd Ekhwan Hj Toriman dan Dekan Fakultas Teknik UKM, Prof. Ir. Dr. Mohammad Syuhaimi Ab Rahman.
Baca juga: Delapan Usulan The HUD Institute untuk RPJPN 2025-2045
Ketua Majelis Tinggi Organisasi The HUD Institute, Andrinof A Chaniago mengatakan, FGD dan kerja sama ini sangat strategis untuk mencari solusi dan terobosan dalam mengatasi masalah perumahan khususnya bagi Indonesia dalam pembangunan perkotaan.
The HUD Institute, kata dia, mengucapkan terimakasih kepada UKM yang mengawali kerjasama dengan The HUD Institute dalam mengembangkan kegiatan pendidikan dan konsultasi terkait pembangunan perumahan dan perkotaan di kedua negara. Ke depan, pemerintah juga diharapkan mampu mewujudkan hunian vertikal guna membentuk masyarakat madani yang sehat secara sosial, kultural, lingkungan, politik, ekonomi dan budaya.
“Pembangunan hunian vertikal bukan hanya mengatasi isu perumahan atau memenuhi kebutuhan segmen tertentu tapi menjadi solusi komprehensif dalam penyediaan hunian layak bagi seluruh lapisan masyarakat sekaligus mengatasi semakin memburuknya kualitas udara yang saat ini terjadi di Jakarta,” katanya.
Pengerusi Lembaga Pengarah UKM Malaysia, Prof. Emeritus Dato’ Dr. Mohamad Abdul Razak mengatakan,
UKM sangat berterimakasih atas dukungan Kementerian PUPR dan The HUD Institute dalam kerjasama ini. Menurutnya, masalah hunian bagi masyarakat di perkotaan menjadi masalah yang dihadapi setiap pemerintah diberbagai negara dalam pembangunan.
UKM menilai Indonesia saat ini terus mendorong pembangunan infrastruktur dan perumahan dengan baik dan ke depan dengan berbagai penelitian antara kedua belah pihak dapat memberikan masukan kepada pemerintah sehingga setiap masyarakat bisa tinggal di hunian layak.
Baca juga: Dukungan The HUD Institute untuk PUPR dalam Program Perumahan dan Perkotaan
“UKM sebagai lembaga pendidikan juga siap memberikan sumbangan hasil penelitian sebagai masukan kepada pemerintah membangun ekosistem dan inovasi serta terobosan baru dalam membangun hunian di perkotaan,” ucapnya.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto menyatakan, Indonesia saat ini termasuk negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia. Pada tahun 2010, Indonesia menempati urutan keempat penduduk terbesar di dunia.
“Dalam jangka panjang pembangunan hunian vertikal dikawasan perkotaan mau tidak mau harus dilakukan guna menyediakan hunian bagi masyarakat,” ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto.
Baca artikel selanjutnya: